Hubungan Pola Pemberian Makan Anak Balita dan Asupan Energi dengan Status Gizi Balita Di Desa Kuta Saga Kabupaten Pakpak Bharat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Karakteristik keluarga responden; pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pendidikan ayah, pendidikan ibu, penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan besar keluarga); 2) Pola pemberian makan balita; 3) Asupan energi balita; 4) Status gizi balita; 5) Hubungan pola pemberian makan balita dengan status gizi; 6) Hubungan asupan energi dengan status gizi; 7) Hubungan pola pemberian makan dan asupan energi dengan status gizi balita. Lokasi penelitian di Desa Kuta Saga Kabupaten Pakpak Bharat. Waktu Penelitian November 2023. Teknik pengambilan sampel secara Total sampling, dengan jumlah 59 orang. Desain penelitian cross sectional. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri. Teknik analisis data menggunakan deskriptif data, uji Rank Spearman dan Uji Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan hasi penelitian ini pola pemberian makan balita termasuk dalam kategori kurang sebesar 76,27 persen dengan rerata 119,254 kkal. Asupan energi balita termasuk kategori cukup sebesar 64,41 persen dengan rerata 1.173,51 kkal. Status gizi balita termasuk kategori gizi lebih sebesar 40,68 persen. Hasil analisis uji Rank Spearman terdapat hubungan positif dan signifikan antara pola pemberian makan dengan status gizi balita dengan korelasi 0,398 dengan nilai P-value (0,002) pada taraf signifikasn 0,005. Artinya semakin baik pola pemberian makan maka semakin baik status
gizi balita. Hasil analisis rank spearman terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara asupan energi dengan status gizi balita dengan nilai korelasi sebesar 0,363 dengan nilai p-value (0,005) pada taraf signifikan 0,005. Artinya semakin baik asupan energi maka semakin baik status gizi balita. Hasil analisis uji regresi linier berganda terdapat hubungan negatif dan signifikan antara pola pemberian makan dan asupan energy dengan status gizi dengan nialai p-value (0,000) dan nilai Y = -5,581+ 0,066 X1 + 0,021 X2 . Nilai konstanta (a) yang bertanda negatif, yaitu : -5,581 artinya apabila pola pemberian makan dan asupan energi sama dengan nol (0) maka status gizi mengalami penurunan. Nilai koefisien regresi variabel pola pemberian makan (X1) yaitu sebesar 0,066 artinya pola pemberian makan berhubungan positif dengan status gizi. Nilai koefisien regresi variabel asupan energi (X2) yaitu sebesar 0,021 artinya asupan energi berhubungan positif dengan status gizi. Hasil penelitian menunjukkan pola pemberian makan dan asupan energi berhubungan dengan status gizi karena nilai koefisien regresinya 0,066; lebih besar daripada asupan energi (0,021). Kesimpulan terdapat hubungan antara pola pemberian makan dan asupan energi dengan status gizi balita di Desa Kuta Saga Kabupaten Pakpak Bharat.