Hubungan Persepsi Citra Tubuh dengan Gangguan Makan pada Remaja Putri di SMA Dharmawangsa Kota Medan

Gangguan makan (eating disorder) merupakan gangguan psikologis dan medis yang mengakibatkan kelainan pada tingkah laku pola makan individu untuk mengontrol berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)
Karakteristik responden Remaja Putri (Pendidikan Ayah, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ayah, Pekerjaan Ibu, Pendapatan Ayah, Pendapatan Ibu dan Besar Keluarga); (2) Persepsi citra tubuh Remaja Putri; (3) Gangguan Makan Remaja Putri; (4) Hubungan Persepsi Citra Tubuh dengan Gangguan Makan pada Remaja Putri. Tempat penelitian di SMA Dharmawangsa Medan, Kota Medan. Waktu penelitian bulan Maret – Mei 2024. Populasi penelitian ini adalah remaja putri kelas X, XI, XII dengan jumlah 389 responden. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 84 responden. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, pengukuran berat badan(BB) dan tinggi badan(TB). Persepsi Citra Tubuh menggunakan Body Shape Questionnaire-8C (BSQ-8C). Gangguan Makan menggunakan Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS). Teknik analisis data secara deskriptif dan uji korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh 71,40 persen remaja putri memiliki persepsi citra tubuh negative. Sebanyak 81 persen remaja putri mengalami
gangguan makan. Hasil uji korelasi rank spearman terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi citra tubuh dengan gangguan makan pada remaja putri dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,767 dan nilai p value sebesar 0,000 pada taraf signifikan 0,05 artinya semakin tidak puas remaja putri terhadap citra tubuhnya, maka semakin sering remaja putri mengalami gangguan makan. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi citra tubuh dengan gangguan makan pada remaja putri di SMA Dharmawangsa Kota Medan.