Pengembangan Modul Ajar Inovatif Berbasis PBL yang Terintegrasi dengan Kearifan Lokal pada Materi Koloid Kelas XI SMA/MA

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui pengaruh Modul Ajar inovatif berbasis PBL yang terintegrasi dengan kearifan lokal pada materi koloid kelas XI SMA/MA. Metode penelitian menggunakan Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analisis, Development, Design, Implementation and Evaluation) melalui analisis kebutuhan pembelajaran, desain dan pengembanga sumber belajar, standarisasi, penerapan pada pengajaran di dalam kelas, dan evaluasi. Penelitian dilakukan dengaan melibatkan 31 siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Kutapanjang. Instrumen penelitian berupa wawancara, angket berdasarkan BSNP, dan lembar angket respon siswa terhadap modul ajar. Teknik analisis data yang digunakan One Sample Test dengan uji Independent T-Test pada program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran kimia khususnya materi koloid di SMA Negeri 1 Kutapanjang terlaksana dengan baik menggunakan buku teks yang sudah sesuai dengan standar BSNP namun belum menggunakan bahan ajar berbasis PBL dan kearifan lokal sehingga diperlukan adanya pengembangan modul ajar inovatif berbasis PBL yang terintegrasi dengan kearifan lokal. Telah diidentifikasi berbagai kearifan lokal yang dapat digunakan untuk memperkaya bahan ajar kimia seperti penggumpalan getah pinus, penyulingan minyak serai wangi, bedaring pada nite dan makanan khas Gayo Lues gelame. Modul ajar inovatif yang telah dikembangkan memperoleh hasil validasi dengan rata-rata 3,67 tergolong kategori sangat layak. Nilai N-Gain yang diperoleh sebesar 0,7350 (tinggi) dan terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan modul ajar inovatif berbasis PBL yang terintegrasi dengan kearifan lokal Gayo Lues dengan hasil belajar peserta didik merujuk hasil uji independent T-test yaitu Thitung > Ttabel (23,160 > 2,000). Respon positif diberikan siswa terhadap penggunaan modul ajar inovatif yang dikembangkan adalah 96,04% pada kategori sangat baik.