Interferensi Bahasa Daerah pada Teks Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tigalingga

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Interferensi bahasa daerah pada
teks fabel siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tigalingga. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tigalingga dengan total delapan
kelas dengan jumlah siswa 324 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan
menggunakan simple random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa angket dan tes.
Angket yang disebarkan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tigalingga berada
pada kategori baik. Interferensi pada teks fabel siswa kelas VII SMP Negeri 1
Tigalingga dapat terlihat pada 6 sampel teks fabel siswa yang terindikasi
menggunakan bahasa daerah. Dimana jenis interferesni yang terjadi adalah
interferensi leksikal yang artinya terjadi pengaruh satu bahasa kepada bahasa lain.
Sampel tersebut adalah Karangnya seharusnya Sangkarnya Sitek seharusnya
sedikit, Kam seharusnya kamu, Muas seharusnya Haus, Harimo seharusnya
harimau, udan seharusnya hujan, bas seharusnya dalam, mejile harusnya cantik,
mejin seharusnya jelek dan kabang harusnya terbang.terdapat juga interferensi
gramatikal yaitu konfiks ber- bepisah seharusnya berpisah, konfiks ke-an
sufiksnya-nya keberadaanya seharusnya keberadaannya, konfiks memendatangin
seharusnya mendatangi, konfiks me- membagiken harusnya
membagi dan konfiks mengulangin seharusnya mengulang.