Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA/MA Berbasis CTL-PBL Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Kimia dan Berpikir Kritis Siswa

Kemampuan literasi sains dan berpikir kritis siswa dewasa ini telah menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran di kelas. Guru juga dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun bahan ajar yang mampu meningkatkan kemampuan literasi sains dan berpikir kritis siswa. Permasalahan yang dirumuskan pada penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar kimia berbasis CTL-PBL untuk meningkatkan kemampuan literasi sains kimia dan kemampuan berpikir kritis siswa, serta tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar kimia berbasis CTL-PBL yang layak, praktis dan efektif meningkatkan kemampuan literasi sains kimia dan berpikir kritis siswa. Pengembangan bahan ajar berbasis CTL-PBL menggunakan model ADDIE. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar validasi ahli, lembar observasi, angket respon siswa dan tes kemampuan literasi sains kimia dan tes kemampuan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif meliputi teknik analisis kelayakan, analisis kepraktisan dan analisis keefektifan dengan pendekatan one-sample t-test dan pendekatan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan ajar kimia SMA/MA berbasis CTL-PBL materi larutan asam basa dirancang dalam bentuk bahan ajar elektronik (e-book) dan format yang digunakan memenuhi kriteria menarik, layak, praktis dan efektif meningkatkan kemampuan literasi sains kimia dan berpikir kritis siswa. Kelayakan bahan ajar telah terpenuhi berdasarkan hasil penilaian tim validator ahli materi dengan rerata skor 4,42 (layak) maupun hasil penilaian tim validator ahli media dengan rerata skor 4,59 (layak). Kepraktisan terpenuhi berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dengan rerata skor 4,65 (praktis) dan aktivitas siswa dengan rerata skor 4,45 (praktis) serta hasil angket respon siswa dengan rerata skor 4,07 (praktis). Keefektifan terpenuhi berdasarkan hasil evaluasi meliputi persentase ketuntasan belajar untuk literasi sains kimia sebesar 97,37% dan untuk kemampuan berpikir kritis sebesar 100%), serta hasil pengujian statistik menunjukan bahwa penerapan bahan ajar secara parsial maupun simultan efektif meningkatkan kemampuan literasi sains kimia dan kemampuan berpikir kritis siswa (p = 0,000 < 0,05). Sejalan dengan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru maupun peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan inovasi dan pengembangan bahan ajar (e-book) berbasis CTL-PBL pada materi dan tingkatkan kelas lainnya sehingga dihasilkan bahan yang inovatif berbasis teknologi digital yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains dan berpikir kritis siswa.