ANALISIS ADSORPSI LOGAM Fe DALAM LIMBAH CAIR MENGGUNAKAN ADSORBEN DARI KULIT PINANG(Areca catechu L.) YANG DISALUT NANOKITOSAN DARI KULIT UDANGDAN CANGKANGKERANG HIJAU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyerapan dan karakterisasi
adsorben yang dibuat dari kulit pinang yang disalut dengan nanokitosan dari kulit
udang dan cangkang kerang hijau. Karbon dari kulit pinang dibuat menggunakan suhu
300oC. Karbon yang diperoleh diaktivasi dengan H2SO4 lalu dimodifikasi dengan
menyalut karbon aktif dengan nanokitosan. Isolasi kitosan melalui tahap deproteinasi,
demineralisasi, dan deasetilasi. Kitosan akan dikarakterisasi menggunakan FTIR.
Perubahan ukuran kitosan menjadi nanokitosan dilakukan dengan metode gelasi ionik
dengan NaTPP 1%. Nanokitosan yang diperoleh akan dikarakterisasi menggunakan
PSA, kemudian adsorben karbon aktif disalut nanokitosan akan dikarakterisasi
menggunakan BET. Konsentrasi logam Fe pada limbah cair akan dianalisis
menggunakan AAS. Variasi konsentrasi nanokitosan 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; dan 1%,
massa adsorben 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; dan 2,5 g, dan waktu kontak 20 ; 40 ; 60 ; 80 ; dan
100 menit. Melalui penyerapan tersebut akan diperoleh pengaruh dari nanokitosan
terhadap penyerapan. Hasil karakterisasi kitosan kulit pinang menggunakan FTIR
menunjukkan adanya gugus N-H (v = 3345,89 cm-1), sedangkan pada cangkang kerang
hijau tidak menunjukkan adanya gugus fungsi N-H. Hasil karakterisasi PSA
menunjukkan ukuran partikel nanokitosan kulit udang sebesar 51,11 nm. Hasil
karakterisasi BET menunjukkan luas permukaan karbon kulit pinang sebesar 1474,631
m2/g, karbon aktif kulit pinang 1067,975 m2/g, dan karbon aktif yang disalut
nanokitosan kulit udang 1512,092 m2/g. Kondisi optimum karbon aktif yang disalut
nanokitosan kulit udang pada konsentrasi nanokitosan 0,8%, massa 2,5 gram, dan
waktu kontak 100 menit. Karbon aktif yang disalut nanokitosan memperoleh
persentase daya serap sebesar 86,26%