UJI ANTIDIABET DARI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) SECARA IN VITRO

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan aktivitas penghambatan enzim α-
amilase antara ekstrak daun pegagan dengan acarbose serta pola penghambatan emzim
α-amilase oleh ekstrak daun pegagan berdasarkan konsentrasi yang berbeda. Ekstrak
etanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) memberikan hambatan terhadap
enzim α- amilase dengan konsentrasi terbesar pada 500 ppm, dengan ekstrak etanol
daun pegagan memiliki nilai IC50 = 108,79671832 ppm. Sebagai pembanding
digunakan acarbose dengan nilai IC50 = 20,26739380 ppm. Konsentrasi yang
digunakan pada ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) yaitu
500 ppm, 400 ppm, 300 ppm, 200 ppm, dan 100 ppm sedangkan untuk acarbose
menggunakan konsentrasi 300 ppm, 250 ppm, 200 ppm, 150 ppm, dan 100 ppm.
Acarbose memiliki % inhibisi lebih tinggi daripada ekstrak etanol daun pegagan
karena acarbose lebih efektif dalam menghambat aktivitas enzim α-amilase pada
konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak daun pegagan, yang
sesuai dengan kenyataan bahwa acarbose sudah digunakan sebagai obat antidiabet.
Pola penghambatan enzim α-amilase dalam uji inhibisi ekstrak etanol daun pegagan
yaitu konsentrasi rendah menunjukkan aktivitas penghambatan α-amilase yang
minimal, konsentrasi menengah menunjukkan aktivitas penghambatan mulai
terlihat lebih signifikan, konsentrasi tinggi menunjukkan penghambatan enzim bisa
mendekati maksimal yang sudah cukup efektif ntuk menurunkan aktivitas enzim
secara substansial, mendekati efek acarbose, dan nilai IC50 < 50 ppm sangat
potensial sebagai penghambat enzim dan layak untuk pengembangan lebih lanjut
sebagai agen antidiabetik. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan
(Centella asiatica (L.) Urban) dapat menambah inventaris bahan obat herbal
sebagai antidiabetes, namun demikian masih perlu penelitian lanjutan.