ASETILASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER ISOLAT FLAVONOID DAUN BENALU KOPI (Loranthus ferrugineus Roxb.)

Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi senyawa dari ekstrak daun benalu kopi
(Loranthus ferrugineus Roxb.) dan melakukan asetilasi terhadap gugus fungsi
karbonil yang dimiliki senyawa isolat dengan gugus asetil dari reagen asetat
anhidrat. Salah satu tujuan dilakukannya asetilasi terhadap isolat adalah untuk
meningkatkan kelarutan di dalam air. Hasil yang telah diperoleh dari isolasi yang
dilakukan menunjukkan bahwa isolat dari daun benalu kopi mengindikasikan
adanya senyawa kuersetin di dalamnya, setelah dilakukannya rangkaian pemisahan
dan pemurnian seperti kromatografi vakum cair (KVC) dan kromatografi kolom
gravitasi (KKG). Isolat flavonoid indikasi kuersetin yang telah diasetilasi memiliki
tingkatan kepolaran yang berbeda berdasarkan hasil KLT yang dilakukan. Hasil uji
karakterisasi menggunakan spektrum FTIR menunjukkan pengurangan titik puncak
pada gugus OH (3200.10 cm-1), peningkatan titik puncak pada gugus C=O (1625.78
cm-1) dan gugus CH3 (1372.55 cm-1) serta terbentuknya titik puncak baru dari gugus
C-O ester (1166.44 cm-1). Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadinya proses
asetilasi antara isolat flavonoid indikasi kuersetin dengan reagen asetat anhidrat.
Terbentuknya gugus asetil juga mempengaruhi sifat kelarutan dari isolat indikasi
kuersetin. Isolat terasetilasi memiliki kelarutan dalam air yang lebih baik
dibandingkan kuersetin murni di mana pada saat pengujian kelarutan, isolat dapat
larut secara keseluruhan dibandingkan kuersetin yang menyisakan endapan yang
tidak dapat larut.