UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FACIAL WASH EKSTRAK ETANOL DAUN SARANG BANUA (Clerodendrum fragrans Vent Will ) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermis

Facial wash merupakan cara yang paling efektif dan mudah untuk membersihkan
kulit wajah untuk menghindari muculnya berbagai masalah kulit karena mampu
membersihkan kotoran dan sebum. Jerawat adalah reaksi dari penyumbatan pori-pori
kulit disertai adanya peradangan dan infeksi bakteri Propionibacterium acnes dan
Staphylococcus epidermis. Tumbuhan sarang banua (Clerodendrum fragrans Vent
Will) mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tannin yang berkhasiat sebagai
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan
facial was berbahan aktif ekstrak etanol daun sarang banua dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis
penyebab jerawat. Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram. Rancangan
percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan yaitu . ekstrak
dan sediaan facial wash dibuat dalam 3 formulasi dengan konsentrasi ekstrak 10%,
20%, 30%, kontrol positif kloramfenicol dan kontrol negative DMSO. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sarang banua
pada konsentasi 10%, 20%, dan 30% terhadap P. acnes diperoleh rata-rata zona
hambat 10,3 mm, 11,0 mm, dan 11,3 mm. Pada S.epidermis konsentrasi ekstrak
10%,20% dan 30% didapatkan rata-rata zona hambat 9,06 mm, 9,73 mm, dan 10,5
mm. Konsentrasi optimal ekstrak daun sarang banua untuk menghambat
pertumbuhan bakteri P. acnes pada konsentrasi 30% sebesar 11,3 mm dan S.epidermis
pada konsentrasi 30% sebesar 10,5 mm. Aktivitas antibakteri sediaan facial wash
terhadap bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi 10%,20%, dan 30%
diperoleh rata-rata zona hambat 7,6 mm, 8,5 mm dan 9,3 mm. Pada Staphylococcus
epidermis sediaan facial wash konsentrasi10%,20% dan 30% diperoleh rata-rata
zona hambat 7,06 mm, 8,43 mm, dan 9,93 mm. Konsentrasi optimal untuk
menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes pada konsentrasi 30% sebesar
9,30 mm dan Staphylococcus epidermis pada konsentrasi 30% sebesar 9,93 mm.
Hasil uji fisik dan kimia menunjukkan bahwa ketiga sediaan facial wash memiliki
bentuk sediaan cair, aroma khas daun sarang banua, warna hijau homogen, pH 5,
viskositas 256,9039 cP dan tanpa iritasi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dan
sifat fisik dan sifat kimia pada sedian facial wash ekstrak daun sarang banua
disimpulkan bahwa formulasi F3 merupakan formulasi sediaan facial wash sarang
banua (kosentrasi 30% ekstrak) yang paling optimal.