PERBANDINGAN ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA GORENGAN DAN KUE BASAH DI PASAR MELATI MEDAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Timbal (Pb) dapat
masuk ke tubuh melalui makanan yang dijual dipinggir jalan yang disajikan dalam
keadaan terbuka. Makanan yang dijual dipinggir jalan dimana kawasan tersebut
mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi mempunyai peluang besar
untuk terkontaminasi logam Timbal (Pb). Tujuan dalam penelitian ini adalah
mengetahui apakah kandungan timbal (Pb) pada gorengan dan kue basah di
cpinggir jalan Pasar Melati Medan memenuhi standar BPOM. Metode
Penelitianiini merupakan jenisipenelitian analisa kualitatif dan analisa kuantitatif
dengan ujiLlaboratorium. Dalam penelitian ini yaitu penjual gorengan dan kue
basah di pingir jalan Pasar Melati Medan dengan sampel sebanyak !8 sampel
dilakukan analisa kuatitatif menggunakan reagen KI kemudian dilakukan
pengujian laboratorium dengan menggunakan metode SSA (Spektrofotometri
Serapan Atom). Hasil Penelitian: Berdasrkan hasil penelitian menggunakan
analisa kualitatif menggunakan reagen KI semua sampel tidak terdapat endapan
yang menunjukkan tidak adanya keberadaan logam berat Pb (timbal) di dalam
sampel. Uji kuantitatif secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dilakukan
pada sampel yang pengambilannya di jam 16.00 Wib atau sampel ke-3.
Perbandingan kandungan timbal berdasarkan jenis jajanan yaitu gorengan dan kue
basah. Hal ini menunjukkan bahwa kadar timbal tertinggi terdapat jenis gorengan
yaitu bakwan 0,00830 μg/mL dan yang terendah kue basah yaitu dadar gulung
0,00110 μg/mL. Kesimpulan: Hasil pemeriksaan uji hasil sampel jajanan di Pasar
Melati memenuhi syarat pada parameter Timbal (Pb) berdasarkan Peraturan
Kepala BPOM RI No 23 Tahun 2017 dalam hal ini menyatakan untuk kandungan
Timbal masih di bawah ambang batas yaitu < 0,25 mg/kg.