PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA SWASTA KARTIKA I-2 MEDAN HELVETIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar pada materi keanekaragaman hayati siswa kelas X SMA Swasta Kartika I-2 Medan Helvetia; (2) hasil yang didapatkan dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar biologi materi keanekaragaman hayati siswa kelas X SMA Swasta Kartika I-2 Medan Helvetia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasy eksperiment. Populasi pada penelitian ini sebanyak 103 orang siswa dan sampel pada penelitian ini sebanyak 50 orang siswa. Analisis materi keanekaragaman ini diperoleh berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar terkait materi keanekaragaman hayati yaitu Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Menganalisis berbagai tingat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya. Instrumen pengumpulan data adalah soal pretes dan postes. Validitas menggunakan validitas konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 27.0. Dari analisis data diperoleh bahwa pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa terhadap materi keanekaragaman hayati di SMA Kartika I-2 Medan yang dilakukan dengan uji t test dengan bantuan SPSS 27.0 dan diperoleh Thitung > Ttabel yaitu 10,405 > 1,675 atau nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 yang diperoleh 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan setelah belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X di SMA Kartika I-2 Medan Helvetia dibuktikan dengan model ini mampu mendorong siswa untuk lebih aktif berpartisipasi, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, mereka lebih termotivasi dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang diajarkan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa meningkat, dan pemahaman konsep keanekaragaman hayati menjadi lebih baik.