PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERINTEGRASI LABORATORIUM TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA DI SMAS PRAYATNA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model problem based learning terintegrasi laboratorium terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika pada materi gelombang cahaya di SMA Swasta Prayatna Medan. Metode penelitian quasi eksperimen dengan design two group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA. Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen. Kelas XI IPA 1 merupakan kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan model problem based learning terintegrasi laboratorium. Kelas XI IPA 2 adalah kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah sebanyak 8 soal essai dan telah divalidasi. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata pretest pemecahan masalah kelas kontrol 38,24 dan kelas eksperimen 38,24, kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Nilai rata-rata posttest kelas kontrol dan eksperimen pemecahan masalah yaitu 77,46 dan 67,66. Data dianalisis menggunakan uji t, dan N-gain. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji independent samples test pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 sehingga Sig. (2-tailed) < 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa model problem based learning terintegrasi berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi gelombang cahaya. Selain itu, hasil rata-rata N-gain kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 63% (kategori sedang) dan kelas kontrol sebesar 47 % (kategori sedang).