PENGARUH KRISIS EKONOMI DUNIA TERHADAP KEMUNDURAN DELI MAATSCHAPPIJ DI SUMATERA TIMUR (1930-1958)

Salah satu kajian yang tetap menarik untuk diteliti adalah sejarah perkebunan khusunya perkebunan di Sumatera Timur. Perkebunan ini menyimpan banyak cerita sehingga tetap harus dilakukan pengembangan penelitian. Fokus penelitian ini adalah perusahaan Deli Maatshappij sebagai perusahaan terbesar di daerah perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi: (1) perkembangan Deli Maatschappij, (2) kondisi perusahaan Deli Maatschappij dalam krisis ekonomi dunia (3) dampak krisis ekonomi dunia terhadap aktivitas Perusahaan Deli Maatschappij di Sumatera Timur tahun 1930-1958. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekan studi pustaka. Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pendekatan Historis termasuk Heuristik (pencarian sumber), Verifikasi (penilaian sumber), Interpretasi (analisis), dan Historiografi (penulisan ulang). Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku, jurnal, skripsi, dan suart kabar lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Deli Maatschappij sebagai perusahaan tembaku terbesar pada abad ke 19-20 yang didirikan oleh seorang keturunan Belanda yang bernama Jacobus Niehuys tahun 1869 dan Amsterdam sebagai pusat administrasinya. Namun, kejayaanperusahaan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1929 terjadi Krisis ekonomi dunia yang berdampak pada sektor perdagangan dan perkebunan Deli Maatschappij. Hal ini dapat dilihat dari penurunan permitaan tembakau ke Amsterdam. Hancurnya perekonomian dunia menjadi titik awal berkurangnya pendapatan dari perkebunan tembakau. Hingga pada tahun 1958 perusahaan ini resmi dinasioanlisasikan oleh pemerintah Indonesia.