PERJUANGAN HASAN BASRI DALAM MEMPERTAHANKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI PANGKALAN BRANDAN (1947-1949)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan Hasan Basri sebelum terlibat dalam perjuangan dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Pangkalan Brandan, untuk mengetahui faktor yang mendorong bergabungnya Hasan Basri dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Pangkalan Brandan, untuk mengetahui peran Hasan Basri dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan di Pangkalan Brandan, serta untuk mengetahui kehidupan Hasan Basri setelah perjuangan dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Pangkalan Brandan. Latar belakang dilakukannya penelitian ini didasari oleh kurangnya literatur yang mengulas secara mendalam mengenai perjuangan Hasan Basri di Pangkalan Brandan, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi, serta data dikumpulkan melalui wawancara dengan keluarga Hasan Basri, keluarga veteran dan budayawan/sejarawan, serta studi pustaka dari berbagai literatur yang relevan; hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasan Basri, yang awalnya merupakan anak seorang kontraktor dan merupakan warga Medan, namun mau bergabung dengan Laskar Harimau Liar Medan dan diutus oleh komandannya yang bernama Sanger untuk melatih pasukan Harimau Liar Pangkalan Brandan namun karena rasa nasionalismenya, Hasan Basri ikut terlibat aktif dalam perlawanan di Pangkalan Brandan, dimana ia berperan dalam pemasangan ranjau, perang gerilya, dan pertempuran langsung dalam menahan serangan pasukan Belanda; setelah kemerdekaan, Hasan Basri kembali ke Medan, menikah, dan kemudian menetap di Pangkalan Brandan, dimana ia melanjutkan profesi sebagai kontraktor serta aktif dalam kegiatan sosial, ia juga yang mengusung untuk dibuatkannya Peraturan Daerah untuk mengenang peristiwa Brandan Bumi Hangus; kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Hasan Basri seorang anak kontraktor yang mau menjadi pejuang demi mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Pangkalan Brandan, yang peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Brandan Bumi Hangus.