MANIK-MANIK ISLAM ABAD 7-13 M TEMUAN SITUS BONGAL TAPANULI TENGAH SUMATRA UTARA

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses penemuan, identifikasi dan fungsi manik-manik Islam abad 7-13 M temuan Situs Bongal Tapanuli Tengah Sumatra Utara. Jenis metode penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan pendekatan arkeologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Arab. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses penemuan manik-manik di Situs Bongal berawal dari ketidaksengajaan yaitu melalui aktivitas penambangan penduduk Desa Jago-jago, kemudian berlanjut hingga dilakukan penelitian ekskavasi oleh beberapa lembaga penelitian arkeologi.Manik-manik lalu dikonservasi oleh beberapa museum, diantaranya Museum Sejarah Al-Qur’an dan Museum Fansuri guna melindungi dan merawat artefak ini untuk penelitian lebih lanjut. Umumnya manik-manik Islam temuan Situs Bongal terbuat dari kaca yang dapat dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu manik-manik monokrom, polikrom, serta berlapis logam. Manik-manik Islam yang teridentifikasi merupakan koleksi Museum Sejarah Al-Qur’an sebanyak 115 butir, sampel 38 butir dan Museum Fansuri perkiraan sebanyak 50 butir, sampel 15 butir. Manik-manik Islam memiliki fungsi keagamaan, seperti tasbih untuk berzikir, dan jimat untuk perlindungan spiritual. Fungsi sosial, manik-manik menjadi simbol status, hadiah, dan perhiasan yang menunjukkan identitas sosial seseorang. Fungsi perdagangan, manik-manik sebagai komoditas perdagangan internasional dan alat tukar. Temuan di Situs Bongal menunjukkan peran historis manik-manik dalam budaya dan perdagangan, serta peralihannya dari benda yang dianggap tidak berharga menjadi komoditas bernilai tinggi yang diminati kolektor. Manik-manik Islam mencerminkan keindahan dan keahlian dari masa penyebaran Islam.