BIOGRAFI GURU JASON SARAGIH SEBAGAI PELOPOR PENDIDIKAN DI SIMALUNGUN (1911-1958)

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui biografi Guru Jason Saragih sebagai salah satu pelopor pendidikan di Simalungun dari tahun kelahiran 1883 sampai tahun wafat 1963. Penelitian ini dilakukan di Pematang Raya, Simalungun. Penelitian ini menggunakan metode penulisan Sejarah yang meliputi beberapa tahapan, yakni: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Histiografi yang didukung oleh penelitian lapangan (Field Research) dan studi literatur melalui buku-buku peninggalan, buku-buku Sejarah mengenai Guru Jason Saragih dan literatur-literatur yang memiliki materi yang terkait dengan biografi Guru Jason Saragih dan pendidikan di Simalungun. Melalui penelitian ditemukan hasil penelitian bahwa Guru Jason Saragih lahir di desa Nagakasiangan sekitar tujuh kilometer dari kota Tebing Tinggi pada tahun 1883. Beliau adalah putra dari Balim Saragih dan Urow Purba. Guru Jason Saragih dengan nama sebelum dibabtis menjadi Kristen adalah ANGGARAHIM SARAGIH. Jason Saragih adalah anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara. Masa remaja Jason Saragih banyak dihabiskannya dengan belajar dihar atau pencak silat khas Simalungun, Dimasa mudanya Jason Saragih juga pernah bekerja diberbagai bidang. Ketika dibuka perkebunan Bah Sumbu di sekitar Tebing tinggi Jason Saragih ikut bekerja di perahu penyeberangan sungai padang. Pada tanggal 30 Maret 1963, Jason Saragih meninggal dalam usia 80 tahun di Medan setelah menderita sakit selama seminggu. Peranan Guru Jason Saragih dalam Pendidikan di Simalungun sudah umum diketahui oleh masyarakat, Peran Jason Saragih sebagai guru di Simalungun khususnya di sekolah zending membuka wawasan orang Simalungun bahwa menjadi guru siapa saja bisa, bukan hanya orang Batak Toba saja. Secara tidak langsung Jason Saragih mengajarkan kesetaraan setiap suku dan bangsa, hasil yang paling nyata dari peran Jason Saragih dalam pendidikan di Simalungun yaitu ketika orang-orang Simalungun banyak yang sekolah dan berhasil menjadi orang pejabat di negara ini, misalnya Bungaran Saragih yang pernah menjadi menteri pertanian di kabinet yang dipimpin oleh Presiden Megawati.