BUDIDAYA TEMBAKAU DELI PADA MASA KOLONIAL DI BULU CINA DAN PTPN II DI PERKEBUNAN HELVETIA (Abad Ke-19 dan Abad Ke-20)

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait latar belakang pembukaan perkebunan tembakau Deli di Bulu Cina, budidaya tembakau Deli pada masa kolonial di Bulu Cina, budidaya tembakau Deli setelah perkebunan dinasionalisasikan, budidaya tembakau Deli pada masa PTPN II di Perkebunan Helvetia, serta persamaan dan perbedaan budidaya tembakau Deli pada masa kolonial di Bulu Cina dan PTPN II di Perkebunan Helvetia. Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur yaitu buku, artikel, ataupun jurnal, kemudian observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwasannya dalam budidaya tembakau Deli awalnya tidak langsung berhasil. Terdapat kearifan lokal yang dicontoh orang Barat dan pada masa kolonial budidaya Tembakau dilakukan pengosongan lahan selama 8-10 tahun. Setelah perkebunan dinasionalisasikan, terjadi kemunduran produktivitas tanaman perkebunan. Tembakau Deli yang dikelola PTPN II diberlakukan masa bera tembakau selama 5 tahun. Perbedaan budidaya tembakau Deli pada masa kolonial dan PTPN II dapat dilihat jenis varietas yang berbeda, masa bera tembakau, proses penyemaian dan jenis payungan, perbedaan tinggi tembakau, penggunaan pupuk, perkembangan penyakit dan hama, serta penyelesaian setelah panen. Persamaannya dapat dilihat dari pengolahan lahan untuk penanaman, penggunaan tanaman Mimosa invisa, penggunaan media tanam, usia benih yang siap untuk dipindah ke lahan, pengurangan bunga, penggunaan pupuk guano, dan masa panen.