ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MASALAH BERBASIS BUDAYA BATAK (PBM-B3) SISWA SD NEGERI 030280 SIDIKALANG

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa setelah pelaksanaan model pembelajaran matematika berdasarkan masalah berbasis budaya batak (PBM-B3); (2) kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif siswa setelah pelaksanaan model pembelajaran matematika berdasarkan masalah berbasis budaya batak (PBM-B3). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 030280 Sidikalang kelas IV yang berjumlah 20 orang, kemudian diangkat subjek wawancara berdasarkan kategori kemampuan berpikir kreatif dan pola jawaban yang dominan pada setiap kategori. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pola gambar dan pola bilangan setelah diterapkan model pembelajaran matematika berdasarkan masalah berbasis budaya batak (PBM-B3) pada 20 orang siswa, terdapat 3 orang siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif kategori sangat tinggi, 4 orang siswa dengan kategori tinggi, 9 orang siswa dengan kategori sedang, dan 4 orang siswa dengan kategori rendah. Untuk setiap indikator, siswa memiliki rata-rata penilaian indikator kelancaran (fluency) kategori tinggi, indikator keluwesan (flexibility) kategori sedang, orisinalitas (originality) kategori rendah, dan kerincian/ elaborasi (elaboration) dengan kategori sedang. (2) Kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif siswa dengan tingkat kemampuan berpikir kreatif sangat tinggi tidak mengalami kesulitan pada keempat indikator kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir kreatif tinggi mengalami kesulitan pada indikator orisinalitas (originality). Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir kreatif sedang mengalami kesulitan pada indikator orisinalitas (originality) dan kerincian/ elaborasi (elaboration). Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir kreatif rendah mengalami kesulitan pada indikator orisinalitas (originality), kerincian/ elaborasi (elaboration), dan keluwesan (flexibility). Siswa mengalami 2 kriteria kesulitan yakni kriteria prinsip dan prosedur.