Pratuah, Irfan (2024) SEJARAH NA IX-X DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA. Undergraduate thesis, UNIMED.
3203321040_Cover.pdf
Download (43kB)
3203321040_Lembar_Pengesahan.pdf
Download (710kB)
3203321040_Abstrak.pdf
Download (316kB)
3203321040_Kata_Pengantar.pdf
Download (395kB)
3203321040_Daftar_Gambar.pdf
Download (212kB)
3203321040_Daftar_Tabel.pdf
Download (210kB)
3203321040_Daftar_Isi.pdf
Download (241kB)
3203321040_BAB_I.pdf
Download (503kB)
3203321040_BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (677kB)
3203321040_BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (306kB)
3203321040_BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
3203321040_BAB_V.pdf
Download (348kB)
3203321040_Daftar_Pustaka.pdf
Download (530kB)
3203321040_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (964kB)
Abstract
Skripsi ini berjudul “Sejarah Na IX-X di Kabupaten Labuhanbatu Utara”. Penelitian ini mengkaji tentang tokoh yang membuka kampung di wilayah yang kini dikenal dengan Kecamatan Na IX-X dan pristiwa dari kampung tersebut hingga tunduknya wilayah tersebut kepada Kesultanan Bilah.
Penelitian ini menggunakan metode heuristik dengan pengelolaan data terdiri dari tahap pertama, yaitu mencari, menggali, dan mengumpulkan informasi. Tahap kedua, yaitu mengklasifikasikan data primer dan sekunder. Tahap ketiga, menginterpretasi data dari sumber yang telah diklasifikasikan. Tahap keempat, verifikasi dan penulisan.
Kecamatan Na IX-X memiliki sejarah unik, sebab diketahui bahwa di kecamatan ini dahulunya terdapat kerajaan yang berjumlah 19. 19 Kerajaan ini beretnis Batak Toba dengan 14 Raja bermarga Munthe, 1 Raja bermarga Sipahutar, 2 Raja Bermarga Pohan, 1 Raja bermarga Simanjuntak, dan 1 Raja bermarga Ritonga. 19 Kerajaan ini merupakan kerajaan merdeka hingga intervensi belanda pada tahun 1915 dan menjadi wilayah merdeka terakhir di Sumatra berdasarkan informasi buku budaya jaya terbitan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan diperkuat oleh G.J Resink dengan bukunya Bukan Dijajah 350 Tahun dan koran belanda. Belanda menancapkan pengaruhnya, dengan memaksa pembayaran pajak terhadap di 19 kerajaan ini dan menyatukan 19 kerajaan ini menjadi 2 federasi yakni Kerajaan 9 dan Kerajaan 10. Penerapan pajak turut ditentang keturunan raja dan pertentangan tersebut dikenal sebagai pemberontakan sigarattung. Akibatnya, gubernur belanda memerintahkan untuk wilayah 19 raja agar tunduk dan wilayahnya bergabung dengan kesultanan bilah.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Keywords: | Sejarah Na IX-X. |
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahai Faith. Theosophy, etc. > BP1 Islam > BP50 History |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
| Depositing User: | Siti Nur Fatimah |
| Date Deposited: | 19 Jun 2025 03:23 |
| Last Modified: | 19 Jun 2025 03:23 |
| URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/61547 |
