PEMANFAATAN SAPO LITERASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH PADA MASYARAKAT DI DESA SAMURA KABANJAHE KABUPATEN KARO ( 2018- 2022 )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manfaat Sapo literasi sebagai sumber belajar sejarah, untuk mengetahui dampak apa saja dari Sapo Literasi pada sumber belajar sejarah dan apa saja fungsi sapo literasi sebagai sumber belajar sejarah. Metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, dokumentasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak pendiri Sapo Literasi, guru SMK 1 Berastagi, dan masyarakat desa Samura. Berdasarkan hasil penelitian, Sapo literasi merupakan suatu wadah untuk belajar yang dibentuk oleh pemuda karo yaitu Forum Pemuda dan Pemudi Pendidikan Karo (FPPPK). Sapo literasi ini merupakan suatu tempat belajar yang berdiri di Desa Samura Kabanjahe. Tempat ini merupakan semacam tempat dengan pemanfaatan dan fungsi yang sama dengan Taman Bacaan Masyarakat. Namun penyebutan bahasanya saja yang berbeda, karena Sapo ini diambil dari bahasa karo yang berarti gubuk. Fungsi Sapo literasi ini bagi sumber belajar sejarah yaitu sebagai wadah untuk membaca dan mencari buku bacaan bagi anak- anak yang ada disekitar desa Samura dan bagi guru yang memerlukan bahan bacaan untuk dijadikan bahan ajar nya disekolah, maupun berfungsi bagi masyarakat yaitu untuk membantu dalam mendidik dan mengerjakan tugas anak- anak dari orang tua yang ada dimasyarakat sekitar. Selain berfungsi sebagai tempat membaca dan mencari bahan bacaan Sapo Literasi berfungsi sebagai wadah untuk berdiskusi kelompok sejarah. Dampak yang dapatkan dari adanya Sapo Literasi pun juga ada, yaitu anak- anak semakin giat dalam membaca karena sudah tersedia tempat untuk membaca dan pernah membuat dua kali seminar sejarah pahlawan Nasional dari tanah karo dengan sebagai pesertanya dari SMA yang ada di Kabupaten Karo. Para pemuda karo dari FPPPK memiliki perannya masing- masing guna menjadikan Sapo literasi sebagai tempat maupun wadah bagi masyarakat desa Samura dan juga bagi guru untuk belajar dan berdiskusi.