PENGEMBANGAN MATERI AJAR TEKS FABEL BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMATANGSIANTAR

Tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan cerita fable sebagai bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal pada siswa-i kelas VII SMPN 4 Pematangsiantar, mengetahui bentuk materi ajar teks fabel berbasis kearifan lokal dan kelayakan materi ajar teks fabel sebagai pengembangan materi ajar berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan kreativitas peserta didik pada siswa-i kelas VII SMPN 4 Pematangsiantar. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan atau research and development (R&D). Pengumpulan informasi penelitian, Perencanaan, Pengembangan desain produk, Validasi desain produk, Revisi desain produk, uji coba produk dan Revisi produk operasional. Teknik pengumpulan data ini menggunakan kuesioner dan dokumentasi dengan lembar penilaian berdasarkan ahli materi, ahli desain, respon guru serta uji coba perorangan peserta didik dan uji coba lapangan terbatas sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Pada pengembangan materi ajar yang terintegrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam meningkatkan kreativitas peserta didik pada siswa kelas VII SMPN Pematangsiantar dibuat dalam buku materi ajar sebanyak 36 (tiga puluh enam) halaman yang bertujuan membangun keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam memahami dan menganalisis nilai-nilai kearifan lokal budaya batak toba; (2). Bentuk materi ajar teks fabel berbasis kearifan lokal pada siswa-i kelas VII SMPN 4 Pematangsiantar disusun berdasarkan materi yang sesuai untuk siswa kelas VII dan menggunakan bahasa serta tampilan yang menarik; (3). Kelayakan materi ajar teks sebagai pengembangan materi ajar bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan kreativitas peserta didik pada siswa kelas VII SMPN Pematangsiantar berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh nilai sebesar 72% dan 97% dengan kategori sangat layak. Kemudian penilaian desain dilakukan oleh ahli desain dengan rata-rata hasil penilaian akhir ahli desain adalah 51% dan 80% dengan kategori layak. Penilaian juga dilakukan oleh 4 (empat) guru bahasa Indonesia yang berada di SMPN 4 Pematangsiantar dengan presentase 95%. Berikutnya hasil uji lapangan terbatas dilakukan terhadap 30 peserta didik kelas VII SMPN 4 Pematangsiantar dan mendapatkan rata-rata 91% berada pada kategori sangat layak. Maka materi ajar teks fabel berbasis kearifan lokal batak toba sangat layak digunakan pada kelas VII SMPN 4 Pematangsiantar. Sehingga kelayakan materi ajar teks fabel sebagai pengembangan materi ajar bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal berdasarkan penilaian ahli materi, ahli desain, respon guru dan uji coba lapangan terbatas berada pada kategori sangat layak.