TRADISI MBERE BESI MERSIK PADA ETNIS KARO DI DESA MBETUNG KECAMATAN JUHAR

Penelitian Bertujuan Untuk Mengetahui Apa Nilai Dan Simbol Tradisi Mbere Besi Mersik,Kepentingan Dan Pelaksanaan Tradisi Mbere Besi Mersik Di Desa Mbetung Kecamatan Juhar. Jenis Penelitian Yang Digunakan Adalah Jenis Penelitian Kualitatif, Metodologi Kualitatif Sebagai Prosedur Penelitian Yang Menghasilkan Data Deskriptif Berupa Katakata Tertulis Atau Lisan Dari Masyarakat Dan Perilaku Yang Dapat Diamati. Dalam Hal Ini Narasumbernya Adalah Masyarakat Yang Bertempat Tinggal Di Desa Mbetung Kecamatan Juhar. Dan Data Yang Dikumpulkan Berdasarkan Teknik Observasi, Wawancara, Dan Dokumentasi. Teori Yang Dirujuk Untuk Menganalisis Hasil Penelitian Adalah Teori Clifford Gertz Yang Berfokus Pada Konsep Kebudayaan Terhadap Nilainilai Budaya Yang Menjadi Pedoman Masyarakat Untuk Bertindak Dalam Menghadapi Permasalahan Hidup. Pada Penelitian Ini Teori Ini Diterapkan Bahwa Adanya Tradisi Mbere Besi Mersik Mampu Menjadi Resolusi Dari Permasalahan Yang Ditemukan Pada Masyarakat. Hasil Penelitian Yang Dilakukan Mengungkapkan Bahwa (1) Nilai Serta Simbol Yang Terkandung Di Dalam Tradisi Ini Adalah Bentuk Menghormati Para Leluhur, Piher Tendi/Sikap Legowo, Metenget/Mawas Diri. (2) Kepentingan Dari Tradisi Mbere Besi Mersik Ini Masih Bertahan Hingga Saat Ini Adalah Karena Adanya Ditemukan Hal Keadaan Kesehatan Seseorang Yang Buruk, Belum Berjumpa Jodoh, Penolak Bala, Dan Keselamatan Diri. Dan Tradisi Ini Mampu Menjadi Resolusi Terhadap Permasalahan Tersebut (3) Pelaksanaan Tradisi Yaitu Nungkun Kata, Niktik Wari Serta Wari Lakon Pada Wari Lakon/Hari H Ini Pada Tahap Yang Pertama Pemakaian Beka Buluh, Pemberian Tumbuk Lada, Njujungi Beras Piher, Mbere Man Babah.