RESILIENSI MAHASISWI ETNIS JAWA DALAM MENGHADAPI STIGMA NEGATIF MENGENAI PENDIDIKAN TINGGI DI DESA SEI MENCIRIM KECAMATAN KUTALIMBARU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma negatif mengenai pendidikan
tinggi yang diberikan oleh masyarakat etnis Jawa kepada mahasiswi etnis Jawa,
mengetahui dampak negatif dari stigma mengenai pendidikan tinggi yang didapat
oleh mahasiswi etnis Jawa dan mengetahui upaya resiliensi mahasiswi etnis Jawa
dalam menghadapi stigma negatif masyarakat mengenai pendidikan di Desa Sei
Mencirim Kecamatan Kutalimbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data diperoleh melalui observasi non pastisipan, wawancara serta
dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis data berupa pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa stigma mengenai pendidikan tinggi yang diberikan oleh
masyarakat etnis Jawa kepada mahasiswi etnis Jawa terikat erat oleh nilai budaya
Jawa bahwa wanita Jawa berkisar pada area 3M macak (berhias diri), manak
(melahirkan), masak (di dapur) atau dapur, sumur, kasur stigma Tersebut
memberikan dampak negatif yang berbeda pada masing-masing mahasiswi
diantaranya dampak negatif kognitif, dampak fisiologi, dampak emosional dan
dampak perilaku. Adanya upaya resiliensi yang dimiliki oleh mahasiswi berhasil
membuat mereka bangkit dari dampak negatif tersebut, upaya yang mereka
lakukan berbeda-beda diantaranya mahasiswi melakukan afirmasi positif,
memperbaiki kualitas ibadah, dan menyibukkan diri dengan kegiatan positif,
sehingga dari upaya tersebut beberapa mahasiswi masih tetap melanjutkan
perkuliahan dan beberapa diantaranya telah menyelesaikan perkuliahan dan
berhasil menggapai cita-cita yang mereka dambakan.