KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIS ARAB DI KOTA MEDAN

Penelitian ini bertujuan menganalisis konstruksi identitas etnis Arab di Kota Medan. Identitas etnis Arab dikaji dengan menggunakan sudut pandang etnisitas yang konstruktivis/instrumentalis. Pengkajian ini dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan sosial pada aspek pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan agama serta perkawinan. Dinamika identitas etnis Arab ditampilkan dalam bentuk jatidiri etnis Arab seperti bahasa, perkawinan dan budaya. Kajian ini juga dilengkapi dengan pandangan etnis sekitar terhadap etnis Arab di Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh mendeskripsikan bahwa konstruksi sosial pada aspek pendidikan terdapat sekolah yang dibangun oleh etnis Arab berbasis religius Islam. Aspek ekonomi terdapat identitas nama usaha yang menggunakan marga Arab dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha seperti cafe dan market Arab yang bernuansa Timur Tengah. Pada aspek politik etnis Arab ikut serta dalam berbagai kegiatan politik dengan mengaktifkan pilihan yang dianjurkan pilihan agama terlebih dahulu, setelahnya kesamaan etnis menjadi penentu dalam pilihannya. Aspek sosial etnis Arab mendirikan sebuah organisasi Al-Jamiyatul Al-Arabiyah yang menghimpun berbagai kegiatan sosial, seperti santunan, pelatihan dan pengajaran yang mendukung keberlanjutan identitasnya. Aspek agama etnis Arab sebagai pendiri Masjid dan memberikan pengajian gratis kepada umat Islam. Terakhir pada aspek perkawinan yang dilakukan secara endogami oleh etnis Arab terkhusus pada laki-laki yang menjadi acuan garis keturunan. Konstruksi identitas yang terjadi secara keseluruhan dalam berbagai aspek ditentukan dengan aspek agama. Hal ini menjadikan dinamika identitas etnis Arab terjadi pada bahasa yang mereka miliki sudah menjadi pasif. Pandangan terhadap etnis Arab yang berpartisipasi dalam melakukan kegiatan sosial seperti gotong royong dan ikut andil dalam pilkada.