Analisis Banjir Bandang Di Desa Simangulampe

Indonesia sering disebut sebagai supermarket bencana karena segala
bencana alam ada di Indonesia, termasuk banjir bandang yang terjadi di desa
Simangulampe. Banjir bandang di desa ini memiliki keunikan tersendiri berupa
keberadaan batuan besar yang tersebar di sekitar area terdampak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui struktur bawah permukaan serta perbedaan kondisi
sebelum dan sesudah banjir bandang dengan menggunakan metode penginderaan
jauh dan geomagnet. Penginderaan jauh menggunakan data landsat 9 dan sentinel-
2 tipe S2B dianalisis dengan ArcGIS menunjukkan bahwa struktur bawah
permukaan didominasi oleh tufa Toba pada kedalaman 0-10 meter. Pengukuran
geomagnet menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) Elsec 770
dilakukan di 25 titik secara acak. Data diolah menggunakan surfer 13 untuk peta
kontur dan mag2dc untuk model sebaran batuan bawah permukaan, dengan anomali
geomagnet berkisar antara -126,31 nT hingga -182,61 nT, dimana model
penampang anomali permukaan didominasi oleh tufa Toba dengan nilai
suseptibilitas 0,0125 sampai 0,0185 Sistem Internasional (SI). Keunikan banjir
bandang ini menampilkan perubahan kondisi vegetasi, kerusakan bangunan dan
lahan secara keseluruhan, yang didukung oleh hasil analisis data landsat 9. Hasil
dari metode ini sesuai dengan peta geologi daerah penelitian.