Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Daerah Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Dan Geomagnet Di Kecamatan Merek

Telah Dilakukan Penelitian Tentang Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Daerah Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Dan Geomagnet Di Desa Pangambatan Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Penelitian Bertujuan Untuk Mengetahui Struktur Bawah Permukaan, Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Dan Indikator Terjadinya Tanah Longsor. Pengukuran Metode Geolistrik Menggunakan ARES-G4 V4,7 (Automatic Resistivity System) Dan GPS (Global Position System) Dengan Tiga Lintasan. Setiap Lintasan Masing-Masing Memiliki Jumlah Sebanyak 16 Elektroda Dengan Jarak Setiap Elektroda 5 Meter. Metode Geomagnet Menggunakan PPM (Proton Procession Magnetometer) Tipe GSM-19T. Pengambilan Data Dengan Jumlah Titik Yang Diperoleh 25 Titik Ukur. Hasil Penelitian Menunjukkan Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Geolistrik Terdapat Jenis Batuan Aluvium, Pasir, Kerikil, Lanau, Air Tanah, Batu Pasir, Batu Gamping Dan Batu Andesit. Nilai Resistivitas Lintasan Pertama Berkisar 500 – 2000 Ωm, Lintasan Kedua 50 – 4.500 Ωm, Dan Lintasan Ketiga 200- 1.500 Ωm. Berdasarkan Penelitian Geomagnet Terdapat Jenis Batuan Dengan Nilai Suseptibilitas Batu Pasir (0,0010; 0,0015) Cgs, Batu Gamping (0,0030) Cgs Dan Lempung (0,0020) Cgs. Penyebab Tanah Longsor Dilokasi Penelitian Berupa Pasir, Kerikil, Aluvium Dan Lempung Sebagai Material Pembawa Longsor, Sedangkan Batu Pasir Dan Batu Gamping Sebagai Bidang Gelincir. Indikator Tanah Penyebab Tanah Menjadi Longsor Berdasarkan Hasil Geolistrik Yaitu Lintasan Kedua Dengan Perbedaan Dua Lapisan Nilai Resistivitas Yang Signifikan. Dan Hasil Geomagnet Dengan Nilai Suseptibilitas Yang Rendah.