Pengaruh Senyawa Borat Oksida Terhadap Sifat Fisis Dan Struktur Medium Gelas Berbasis Pasir Kuarsa “Huta Ginjang”

Telah Dilakukan Penelitian Pengaruh Senyawa Borat Oksida Terhadap Sifat Fisis Dan Struktur Medium Gelas Berbasis Pasir Kuarsa “Huta Ginjang”. Indonesia Yang Kaya Akan Bahan Alam Dapat Dijadikan Bahan Industri Seperti Pasir Kuarsa. Pasir Kuarsa Dapat Ditemukan Di Berbagai Daerah Salah Satunya Di Huta Ginjang Yang Terletak Daerah Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Pair Kuarsa Tersebut Dapat Dijadikan Sebagai Industri Pembuatan Gelas. Permasalahan Dan Kelemahan Medium Gelas Saat Ini Diantaranya Adalah Struktur Komposisi Gelas Yang Tidak Homogen Sehingga Menyebabkan Efek Hamburan Cahaya Yang Kurang Tahan Pada Panas Tinggi Menyebabkan Turunnya Intensitas Emisi Dari Medium Gelas. Komposisi Senyawa (X) Pasir Kuarsa + (60-X) B2O3 + 10bao + 30Na2O Dimana X= 0; 2.5; 5; 10; 15:20 (Mol%). Semua Senyawa Berbentuk Serbuk Dengan Total Massa 15gram Dengan Menggunakan Teknik Melt-Quenching Pada Suhu 1300 ℃ Selama 3 Jam. Mengetahui Kualitas Dari Material Gelas, Maka Dilakukan Pengukuran Dan Perhitungan Terhadap Sifat Fisis Gelas Antara Lain Massa Molekul, Volume Molar, Kerapatan, Indeks Bias, Konstanta Dielektrik, Reflection Loss, Dan Refractive Molar. Nilai Dari Massa Molar, Kerapatan, Indeks Bias, Konstanta Dielektrik, Dan Reflection Loss Pada Sampel Meningkat Secara Berlahan Sesuai Dengan Kenaikan Konsentrasi Pasir Kuarsa
Sedangkan Pada Volume Molar Berlahan Menurun Dan Pada Refractive Molar Mengalami Penurunan Namun Pada Sampel Ke Tiga Hingga Ke Enam Mengalami Penaikan. Karakteristik Yang Dilakukan Untuk Mengetahui Struktur Dari Gelas Menggunakan XRD Dan FTIR. Hasil XRD Menunjukkan Struktur Gelas Dengan Menambahkan Pasir Kuarsa Merupakan Amorf. Terdapat 4 Puncak Posisi Spektrum FTIR Pada Gelas Borat Dimana Terletak Pada Daerah Serapan 822 Cm-1, 950cm-1, 1335 Cm-1, Dan 1665 Cm-1 Dari Panjang Gelombang 700-4000 Cm-1. Material Gelas Spektrum Absorbsi Serapan Cahaya Pada Panjang Gelombang 350-1100 Nm.