Analisa Kandungan Mikroplastik dan Logam Berat Pada Kerang Lentera (Lingula Unguis) Sebagai Bioindikator Pencemaran Lingkungan Perairan Belawan

Persebaran Mikroplastik Dan Logam Berat Di Perairan Merupakan Pencemaran Air Permukaan Di Dasar Lautan Yang Berbahaya. Mikroplastik Merupakan Pecahan Plastik Kecil Berukuran ≤ 5 Mm, Sedangkan Logam Berat Adalah Unsur-Unsur Kimia Dengan Ukuran ≤ 5 G/Cm3. Mikroplastik Dan Logam Berat Memiliki Ukuran Dan Bentuk Yang Menyerupai Makanan Dari Biota Laut Salah Satunya Kerang. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Kandungan Mikroplastik Dan Logam Berat Pada Kerang Lentera (Lingula Unguis). Lokasi Pengambilan Sampel Di Perairan Pantai Belawan Jalan Pelabuhan Perikanan Gabion, Bagan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Kandungan Mikroplastik Di Analisis Dengan Mikroskop Di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Medan Dan Uji FT-IR Di Laboratorium Bea Dan Cukai Kelas II Medan. Uji Kandungan Logam Berat Pada Daging Kerang Lentera (Lingula Unguis) Menggunakan Uji AAS Di Laboratorium BPOM. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Prevalensi Mikroplastik Pada Lingula Unguis 100% Dengan Bentuk Fiber, Film Dan Fragmen. Analisis Mikroplastik Menggunakan FT-IR Pada Sampel Kerang Lentera Menunjukkan Adanya Polimer Nylon, ABS, Latex, PU, PMMA, EVA, LDPE, PS, PTFE, Dan PVC. Sedangkan Hasil Pengujian AAS Pada Daging Kerang Lentera Mengandung Logam Timbal (Pb) Sebesar <0,0017 Mg/Kg Dan Kadmium (Cd) 0,120 Mg/Kg, Menunjukkan Bahwa Kandungan Logam Berat Di Perairan Belawan Tergolong Aman Karena Masih Berada Di Bawah Standard Baku Mutu.