ETNOMEDISIN PARAM (KUNING) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI ALIRAN SUNGAI DIMBO DESA BUNURAYA KABUPATEN KARO

Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mendokumentasikan Pemanfaatan Tumbuhan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Param (Bahasa Karo: Kuning) Sebagai Obat Tradisional Suku Karo Di Desa Bunuraya Agar Pengetahuan Masyarakat Tersebut Tidak Hilang Seiring Kemajuan Zaman. Lokasi Penelitian Dilakukan Di Desa Bunuraya Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Metode Deskriptif Kualitatif Dan Kuantitatif, Dengan Menggunakan Metode Wawancara Semi Terstruktur Dan Observasi Partisipatif. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Param (Kuning) Berjumlah 22 Spesies Yang Mencakup 13 Famili. Persentase Famili Tumbuhan Yang Paling Banyak Digunakan Adalah Famili Zingiberaceae Dengan Persentase Sebesar 22,72%. Organ Yang Paling Banyak Digunakan Adalah Organ Rimpang Dengan Persentase Sebesar 22,72%. Habitus Tumbuhan Yang Paling Banyak Digunakan Adalah Herba Dengan Persentase Sebesar 63,63%. Asal Diperolehnya Tumbuhan Yang Paling Banyak Adalah Budidaya Dengan Persentase Sebesar 54,54%. Masyarakat Suku Karo Percaya Bahwa Dengan Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Pembuatan Param (Kuning) Sebagai Obat Tradisional Dapat Mengobati Berbagai Penyakit, Meningkatkan Kesehatan Dan Menjaga Kesehatan. Nilai Penting Budaya Pada Penelitian Ini Terbagi Menjadi 4 Kategori Yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang Dan Rendah. Nilai Yang Sangat Tinggi Terdiri Dari 5 Spesies Dengan Nilai 100, Nilai Tinggi Terdiri Dari 11 Spesies Dengan Nilai (66-99), Nilai Sedang Terdiri Dari 5 Spesies Dengan Nilai (24-40) Dan Nilai Rendah Terdiri Dari 1 Spesies Dengan Nilai 12. Nilai Kegunaan (Use Value) Param (Kuning) Sebagai Obat Tradisional Yang Paling Tinggi Terdiri Dari 16 Manfaat Dengan Nilai 0,72.