Dari Desa Agraris Menuju Desa Wisata: Sejarah Desa Meat Kecamatan Tampahan, Toba, Sumatera Utara

Penelitian Ini Bertujuan Untuk; 1) Mengetahui Sejarah Dan Asal Usul Penamaan Desa Meat, 2) Perkembangan Desa Wisata Meat Dari Desa Agraris Menuju Desa Wisata, 3) Perkembangan Desa Wisata Meat, 4) Dampak Desa Wisata Terhadap Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Meat. Untuk Itu Penulis Memilih Menggunakan Metode Penelitian Sejarah. Penelitian Sejarah Mempunyai Lima Tahap, Yaitu (1) Pemilihan Topik, (2) Pengumpulan Sumber, (3) Verifikasi/Kritik, (4) Interpretasi Dan (5) Historiografi/Penulisan. Hasil Dari Penelitian Ini Diperoleh Keterangan Bahwa Sejarah Desa Meat Tidak Lepas Dari Cerita Sejarah “Sibagot Ni Pohan” Yang Berhasil Menguasai Daerah Meat, Pemberian Nama Meat Diawali Dari Desa Tersebut Memiliki Dermaga Yang Menjadi Tempat Persinggahan Kapal-Kapal Para Pedagang Dan Nelayan Yang Akan Melalukan Perdagangan Beras, Garam, Dan Ikan Asin Antar Barus Dan Samosir. Hal Ini Yang Menjadi Dasar Penamaan Desa Meat Diambil Dari Kata Dasar “Parmeatan” Yakni “Meat” Yang Artinya Tambat Atau Singgah. Desa Meat Yang Diapit Dua Pegunungan Dan Berada Di Pesisir Danau Toba Menjadikan Desa Meat Memiliki Potensi Menjadi Tempat Wisata Namun Baru Disadari Oleh Masyarakat Sejak RKI Menjalin Kerjasama Dalam Event “1000 Tenda Di Desa Meat” Dengan Tujuan Memperkenalkan Meat Menjadi Desa Wisata Didalam Maupun Diluar Negeri. Hingga Tahun 2017 Desa Meat Dirilis Menjadi Desa Wisata Yang Diberi Nama “Desa Wisata Meat” Dan Hadir Dengan Daya Tarik Wisata Yang Kompleks Dari Wisata Alam, Wisata Budaya, Dan Wisata Buatan Manusia (Atraksi Event). Wisata Desa Meat Memenuhi 5 Komponen Kepariwisataan Yang Terdiri Dari Atraksi, Aktivitas, Aksebilitas, Amenitas, Dan Akomodasi Sehingga Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung. Perkembangan Desa Wisata Meat Berdampak Pada Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa. Terlihat Dari Mata Pencaharian Masyarakat Yang Mulai Bervariasi Ada Yang Berdagang, Menjadi Pemandu Wisata, Menjadi Photographer Dan Lain Sebagainya. Masyarakat Tidak Lagi Bertumpuh Pada Sektor Pertanian