ANALISIS SEMIOTIK PANTUN PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT MELAYU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis, mengetahui penggunaan dan makna
yang terkandung di dalam bahasa pantun yang digunakan dalam upacara
pernikahan adat melayu Serdang Bedagai. Penelitian ini juga memberikan
informasi dan gambaran tentang adanya hubungan semiotik dengan bahasa pantun
yang terdapat makna pada pantun tersebut dan juga dapat membantu pembuat
pantun dalam meningkatkan pemahaman dan kreativitas melalui teks bahasa.
Sumber data pada penelitian ini adalah pantun yang diperoleh dari telangkai
pantun yang digunakan pada upacara pernikahan adat melayu di serdang bedagai.
Penelitian Analisis data yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif
dan lebih mendalamnya menggunakan metode Analisis semiotik yang
dikembangkan oleh Roland Barthes yaitu sebuah ilmu dan metode yang
digunakan untuk menganalisis sebuah tanda dan makna-makna yang diteliti dan
berdasarkan fakta yang ada di lapangan saat penelitian mengenai Pembuka pintu
atau Tradisi Palang Pintu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
menggunakan dokumentasi seperti alat bantu Hp, Buku tulis, dan wawancara.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pantun terdapat ungkapan-ungkapan
,makna dan nilai moral beragam yang menjadi pesan tersirat tentang upacara
pernikahan adat Melayu. Dalam pembahasan penelitian ini menggunakan analisis
pantun pada upacara pernikahan adat melayu yang didalamnya terdapat maknamakna
dari teori Roland Barthes ada tiga hal yaitu Denotasi,Konotasi, dan Mitos
(pesan). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teori Semiotik
Roland Barthes mengandung makna denotasi,konotasi sesuai dengan petanda
dapat membantu memahami makna dari Pantun yang memiliki arti atau makna
untuk mendidik, meluahkan rasa kasih sayang, rindu, menyampaikan rasa
penghargaan atau terima kasih, adat istiadat, sindiran, hiburan dan bahwa pantun
itu mengandung nilai-nilai moral yang disampaikan dengan cara menarik pada
upacara prosesi pembuka pintu dalam acara pesta pantun pada tradisi Melayu