STUDI ANALISIS USAHATANI JAGUNG DI DESA PERBESI KECAMATAN TIGA BINANGA KABUPATEN KARO

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui karakteristik petani jagung Desa Perbesi (2) Membuat peta persebaran lahan jagung petani Desa Perbesi (3) Mengetahui faktor-faktor dan biaya faktor produktivitas jagung, (4) Menganalisis besar pendapatan usahatani dan efisiensi usahatani dan (5) Menganalisis sistem pemasaran jagung. Penelitian dilakukan di Desa Perbesi Kecamatan Tigabinanga. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini 640 petani dan 11 pedagang pengumpul. Metode pengambilan sampel adalah sampel acak terstratifikasi dan total sampling.. Pengumpulan data dilakukan dengan angket, wawancara dan studi dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik petani jagung di Desa Perbesi bervariasi (2) Persebaran lahan jagung petani Desa Perbesi tersebar di wilayah Desa Perbesi dan luar Desa Perbesi (3) Faktor yang medorong produktivitas jagung di Desa Perbesi diantaranya lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja (4) Dari hasil perhitungan Rasio biaya dan penerimaan usahatani jagung di Desa Perbesi dikategorikan sebagai usahatani yang menguntungkan (5) Sistem pemasaran jagung di Desa Perbesi melibatkan petani dan pedagang pengumpul. Karakteristik petani jagung di Desa Perbesi menurut umur terbanyak adalah 41-50 tahun sebanyak 29,69%, dengan pendidikan terakhir tamatan SMA sebanyak 42,18%, pengalaman berusahatani paling lama >20 tahun sebanyak 31,25%, jumlah tanggungan 3-4 orang adalah terbanyak yaitu 48,44%, sumber modal dengan biaya sendiri 79,69% dan pinjam 20,31%, warga setempat asli sebanyak 75% dan warga pendatang sebanyak 25%, luas lahan dalam rentang <1 ha sebanyak 34,38%, dan kepemilikan sewa sebanyak 56,25%. Lahan jagung petani Desa Perbesi tersebar pada Desa Perbesi, Desa Tiga Binanga, Desa Bunga Baru, Desa Pertumbuken dan Desa Bintang Meriah. Total luas lahan jagung 442,944 Ha. Biaya produksi yang paling banyak dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja sebesar 62,15% dari total biaya produksi dan paling sedikit biaya pestisida sebesar 7,04% dari total biaya produksi. Perhitungan RCR (Rasio Cost Return) usahatani sebesar 2,71 dan disimpulkan sebagai usahatani yang efisien dan layak untuk dikembangkan. Pola saluran pemasaran jagung di Desa Perbesi dari tangan pertama petani, lalu dibeli oleh pedagang pengumpul, kemudian dijual ke pabrikpabrik yang membutuhkan. Dalam sistem pemasaran jagung lembaga yang terkait adalah petani, gudang penampung, pedagang pengumpul, pabrik sebagai konsumen akhir.