STRATEGI BERTAHAN HIDUP DAN ADAPTASI PENGUSAHA FOTOKOPI DI MASA PANDEMI DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) strategi bertahan pengusaha fotokopi serta tantangan yang dihadapi pada masa pandemi covid-19, (2) cara beradaptasi yang dilakukan pengusaha fotokopi agar dapat bersaing dengan pengusaha fotokopi lainnya di masa pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik deskriptif kualitatif. Dengan total populasi penelitian sebanyak 77 pengusaha di Kecamatan Medan Tembung, sampel penelitian diambil berdasarkan kelurahan yang memiliki pengusaha fotokopi terbanyak yaitu Kelurahan Sidorejo dan Kelurahan Sidorejo Hilir yang berjumlah 34 sampel usaha fotokopi. Data yang dihasilkan melalui wawancara langsung kepada reponden dengan daftar pertanyaan yang kemudian dianalisis menggunakan dibantu dengan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Pengusaha fotokopi mengupayakan 3 strategi bertahan, dalam strategi aktif 11 dari 34 pengusaha mengoptimalkan kinerja karyawan, memperpanjang jam buka menjadi 16jam/hari serta mencari usaha baru sebagai omset tambahan untuk menekan biaya selama Covid-19. Upaya strategi pasif dengan meminimalisir modal usaha dilakukan oleh 12pengusaha, mengurangi jumlah karyawan dilakukan oleh 16 pengusaha, dan 6 pengusaha mengurangi penggunaan internet. Dalam strategi jaringan, kerjasama dilakukan oleh 11 pengusaha dalam memperoleh modal. Selain itu, 28 pengusaha menerima bantuan pemerintah. (2). Dalam hal adaptasi perhatian 17 pengusaha menggunakan layanan online, 10 pengusaha menambahkan jasa layanan pengiriman, serta 7 pengusaha menawarkan jasa tambahan lainnya. Dalam adaptasi kontrol, 15 responden berfokus pada perbaikan sistem usaha, 9 responden meningkatkan variasi produk, 6 responden meningkatkan infrastruktur bangunan dan bisnis, serta 4 responden mengurangi harga. Menurut data adaptasi keionggintahuan yang dikumpulkan, 19 pengusaha mencaritahu barang yang paling dicari oleh konsumen, 15 pengusaha mempelajari pemanfaatan Iptek yang mempermudah jangkauan konsumen. Kepercayaan diri yang dimiliki 10 pengusaha dari mengikuti kursus memberi bekal lebih dalam hal beradaptasi.