Fenomena Inner Child Pada Anak Jalanan Di Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang terbentuknya inner child pada diri anak jalanan di Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilakukan di Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya inner child pada anak jalanan yaitu kasus keluarga broken home, korban penelantaran, tidak terpenuhinya kebutuhan materi seperti pendidikan dan kebutuhan hidup anak serta kebutuhan non materi berupa kasih sayang dan waktu yang cukup kepada anak. Kehidupan keluarga anak jalanan yang mengalami inner child mereka menjadi tulang punggung keluarga, selain itu juga mereka merupakan anak yatim piatu dan juga menjadi korban penelantaran dikeluarganya. Sedangkan lingkungan kehidupan sosial bagi anak jalanan yang mengalami inner child memiliki sikap yang tertutup dan tidak suka bergaul dengan orang-orang diluar kelompoknya. Adapun dampak internal adanya inner child pada anak jalanan seperti mudah berkecil hati dengan keadaan yang miskin, tidak berpendidikan dan kondisi fisik mereka yang memiliki warna kulit yang hitam dan wajah yang tidak cantik, selain itu mereka juga mudah depresi dan mudah emosi. Adapun dampak eksternalnya yaitu memiliki sifat pendendam terhadap orang-orang dimasa lalunya, tidak perduli pada orang-orang diluar lingkungan mengamen dan tidak mau bergaul. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi inner child pada dirinya adalah dengan berupaya menerima keadaan yang ada, menyibukkan diri dengan bekerja, menguatkan satu sama lain, berjalan-jalan dan membangun pemikiran yang baru untuk kedepannya.