Kehidupan Sosial Budaya Pasangan Suami Istri Pasca Adat pasu-pasu raja Pada Etnis Batak Toba Di Kecamatan Tarutung Tapanuli Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan sosial budaya pasangan suami istri Batak Toba pasca menikah secara adat pasu-pasu raja di Kecamatan Tarutung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui observasi partisipasi dengan tujuan agar penulis dapat memahami secara mendalam tentang kehidupan sosial budaya pasangan suami istri yang melakukan adaptasi pasca adat pasu-pasu raja berdasarkan dengan apa yang dilihat, dirasakan, dan didengar oleh penulis, selain itu juga melakukan wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa pasangan suami yang menikah secara adat pasu-pasu raja menjalani kehidupan yang baru baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan budaya. Adapun kehidupan sosial yang dialami pasangan suami istri yang menikah secara adat pasu-pasu raja yaitu gereja menolak memberkati pasangan suami istri yang telah hamil di luar nikah dan mendapatkan pengasingan dari masyarakat. Kemudian kehidupan budaya yang dialami oleh pasangan suami istri yang menikah secara adat pasu-pasu raja yaitu pernikahan disahkan secara tertutup, adanya keterbatasan dalam berinteraksi dengan keluarga pihak perempuan, dan tidak dapat menjalankan peran dalam acara adat. Setiap pasangan suami istri yang menikah secara adat pasu-pasu raja karena hamil di luar nikah harus melewati beberapa tahapan ataupun aturan agar dapat menjadi pasangan suami istri yang sah