ETNOBIOLOGI RITUAL KEMATIAN SAUR MATUA ETNIS BATAK TOBA DI SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR

Situmorang, Hegert Novita Sari (2024) ETNOBIOLOGI RITUAL KEMATIAN SAUR MATUA ETNIS BATAK TOBA DI SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR. Undergraduate thesis, UNIMED.

[thumbnail of 4203220009_Cover.pdf] Text
4203220009_Cover.pdf

Download (58kB)
[thumbnail of 4203220009_Lembar_Pengesahan.pdf] Text
4203220009_Lembar_Pengesahan.pdf

Download (574kB)
[thumbnail of 4203220009_Abstrak.pdf] Text
4203220009_Abstrak.pdf

Download (34kB)
[thumbnail of 4203220009_Kata_Pengantar.pdf] Text
4203220009_Kata_Pengantar.pdf

Download (293kB)
[thumbnail of 4203220009_Daftar_Isi.pdf] Text
4203220009_Daftar_Isi.pdf

Download (59kB)
[thumbnail of 4203220009_BAB_I.pdf] Text
4203220009_BAB_I.pdf

Download (125kB)
[thumbnail of 4203220009_BAB_V.pdf] Text
4203220009_BAB_V.pdf

Download (14kB)
[thumbnail of 4203220009_Daftar_Pustaka.pdf] Text
4203220009_Daftar_Pustaka.pdf

Download (148kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan jenis tumbuhan, jenis hewan, cara pemanfaatan tumbuhan dan hewan serta pemanknaan tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan dalam ritual kematian saur matua oleh Etnis Batak Toba Di Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Hutaginjang Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir. Metode penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi partisipatif, dokumentasi, studi literatur, dan identifikasi tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan berjumlah 16 spesies yang mencakup 13 famili tumbuhan. Hewan berjumlah 3 spesies yang mencakup 3 famili. Organ daun merupakan organ tumbuhan yang paling banyak digunakan dengan persentase 50%. Organ hewan yang digunakan seluruh bagian tubuh mulai dari kepala, leher, bagian badan dan kaki. Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan dalam ritual kematian saur matua dibudidayakan oleh masyarakat dengan persentase 52%. Pemaknaan tumbuhan pada ritual kematian saur matua yang digunakan disebut Sijagaron (Raja ni akka duhut-duhut (Raja dari segala rumput)) sedangkan terkait hewan pada ritual kematian saur matua yang digunakan adala kerbau bermakna sebagai hamoraon, hagabeon dan hasangapon (kemakmuran, kebersamaan, keadilan, dan keseimbangan). Nilai penting budaya pada penelitian ini terbagi atas tiga kategori yaitu kategori sangat tinggi,sedang dan rendah. Nilai yang sangat tinggi terdiri dari 12 spesies dengan nilai 100, nilai sedang terdiri dari 2 spesies dengan nilai 20 dan golongan nilai rendah terdiri dari 2 spesies dengan nilai 8 dan 16.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Keywords: Etnobiologi, kematian saur matua, Etnis Batak Toba
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User: Mrs Harly Christy Siagian
Date Deposited: 30 Jan 2025 06:35
Last Modified: 30 Jan 2025 06:35
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/59273

Actions (login required)

View Item
View Item