PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 27 MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP Negeri 27 Medan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Medan pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Penelitian ini termasuk kedalam kategori eksperimen semu (quasi-experiment) dengan desain penelitian yang digunakan berupa pretest-posttest control group design yang merupakan bentuk desain yang melibatkan dua kelompok kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terdapat 64 subjek dari kelas VII dalam penelitian ini yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling, terdiri dari 32 siswa pada kelas eksperimen yang diberlakukan pendekatan open-ended dan 32 siswa lainnya untuk kelas kontrol yang diberlakukan pembelajaran biasa. Instrumen tes pada penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif matematis berjumlah 4 butir soal materi bilangan bulat dalam bentuk essay. Berdasarkan data hasil post-test, nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu sebesar 71,10 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 62,75. Berdasarkan hasil uji statistik data terbukti berdistribusi normal dan homogen sehingga dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t. Hasil dari uji-t menunjukkan bahwa thitung = 2,767 dan ttabel = 1,999 dengan taraf signifikansi 0,05 yang artinya thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol. Untuk melihat seberapa besar pengaruh pendekatan open-ended dan pembelajaran biasa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan menggunakan koefisien determinasi sehingga diketahui besarnya pengaruh pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar 51,5% dan untuk pengaruh pembelajaran biasa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar 26,4%. Hal ini dapat membuktikan hipotesis bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan pendekatan open-ended lebih baik dibandingkan dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan pembelajaran biasa.