METODE SPATIAL AUTOREGRESSIVE (SAR) DALAM ANALISIS KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI SUMATERA UTARA

Suatu metode regresi yang memperhatikan pengaruh lokasi atau ketetanggaannya yaitu regresi spasial. Metode Spatial Autoregressive (SAR) merupakan salah satu bagian dari regresi spasial dimana variabel respon/independent menunjukkan korelasi spasial dan terdapat efek lokasi berupa
depedensi spasial dan heterogenitas spasial. Data Demam Berdarah Dengue (DBD) ini termasuk data spasial, dimana data pengamatan pada satu lokasi (wilayah) bergantung pada pengamatan di lokasi (wilayah) lain yang bertetangga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemodelan
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) serta faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan peningkatan kasus DBD serta mengetahui pemodelan yang terbaik. Hasil pemodelan kasus DBD di Provinsi Sumatra Utara adalah �1 = 0,0567Σ �1y1 − 14,5325 + 0,0005�11+ �1. Dari delapan variabel yang digunakan yaitu jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, jumlah tenaga kesehatan, jumlah fasilitas kesehatan, ABJ, PHBS, curah hujan, dan rata-rata kelembaban, faktor
yang mempengaruhi kasus DBD secara signifikan yaitu jumlah penduduk dan nilai AIC terbaik berada pada model SAR kedua dengan nilai AIC sebesar 428,95.