PERBANDINGAN METODE NAIVE DAN METODE Α-SUTTE INDICATOR DALAM MERAMALKAN JUMLAH PRODUKSI PADA CPO (STUDI KASUS: PT. BINA PITRI JAYA)

Crude Palm Oil (CPO) atau di sebut dengan minyak kelapa sawit merupakan salah satu bagian dari Kelapa sawit. Kelapa sawit yang di olah menjadi minyak kelapa sawit, memegang peran penting dalam perekonomian di Indonesia yaitu sebagai penyumbang devisa nonmigas setelah karet dan kpoi. Prediksi jumlah produksi CPO selama periode ke depan dilakukan untuk mengurangi kerugian dalam memproduksi minyak kelapa sawit. Dalam menyelesaikan permasalahan peramalan jumlah produksi CPO pada PT. Bina Pitri Jaya digunakan Metode Naive dan Metode alpha-Sutte Indicator. Dari Penelitian ini diperoleh Nilai Error MAPE dengan menggunakan metode Naive untuk data bulanan pada CPO sebesar 15,89% masuk kedalam kategori intrepretasi layak sedangkan pada Metode α-Sutte Indicator sebesar 6,76% masuk kedalam kategari akurat. Dan Untuk data mingguan CPO pada Metode Naive sebesar 25,89% masuk kedalam kategori baik sedangkan Metode α-Sutte Indicator sebesar 8,84% masuk kedalam kategori akurat. Dari penelitian ini di dapat bahwa, metode -Sutte Indicator lebih akurat jika dibandingkan dengan Metode Naive.