PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM SERTA DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu Kota di wilayah Sumatera utara yang merupakan hasil dari pemekaran wilayah Kabupaten Kota di Sumatera Utara. Permasalahan yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padangsidimpuan melalui Belanja Modal. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Serta Dana Alokasi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kota Padangsidimpuan. Menggunakan metode Path analisis sebagai Metode analisis data penelitian dimana PAD, DAU dan DAK sebagai variabel Independent, Pertumbuhan Ekonomi sebagai variabel dependent serta Belanja Modal sebagai Variabel Intervening.
Hasil analisis menunjukkan bahwa PAD tidak berpengaruh langsung terhadap Belanja Modal (p=0,681>0,05), begitu juga dengan DAU (p = 0,902 >0,05) dan DAK )p = 0,880 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sumber-sumber pendapatan tersebut tidak secara signifikan mempengaruhi Belanja Modal di Kota Padangsidimpuan. Selanjutnya, hasil analisis juga menunjukkan bahwa PAD (p =0,883 > 0,05) dan DAu (p = 0,542) tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Namun, DAK memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (p = 0,008 < 0,05). Ini mengindikasikan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat berperan penting dalam mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padangsidimpuan. Selain itu,Belanja Modal juga terbukti memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (p = 0,022 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa investasi dan pembangunan fisik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padangsidimpuan memiliki dampak terhadap Pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara sumber pendapatan daerah, belanja modal dan pertumbuhan ekonomi. Implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini adalah perlunya peningkatan efisiensi dalam penggunaan PAD dan DAU serta peningkatan peran DAK dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah. Selain itu, peemerintah daerah perlu memperhatikan pentingnya investasi yang efektif dan tepat sasaran dalam belanja modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.