Pengaruh Penambahan Limbah Baja (Steel Slag) Pada Pekerjaan Stabilisasi Limbah Pelabuhan Terkontaminasi Logam Berat Untuk Menghasilkan Material Baru Aman Lingkungan Pada Konstruksi Jalan Raya (Studi Kasus Pelabuhan Belawan)

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan terak baja (steel slag) pada pekerjaan stabilisasi terhadap limbah sedimen Pelabuhan Belawan hasil pengerukan sehingga dapat digunakan dalam pekerjaan konstruksi jalan raya (subgrade). Penelitian dibagi menjadi 5 sampel, di antaranya S1 (sedimen), S2 (sedimen + semen 4% + kapur 4%), S3 (sedimen + semen 4% + kapur 4% + steel slag 4%), S4 (semen 4% + kapur 4% + steel slag 6%), dan S5 (semen 4% + kapur 4% + steel slag 8%). Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi karakteristik fisik dan kimia dari sedimen hasil pekerjaan pengerukan. Tahap berikutnya yang direalisasikan adalah menganalisis reaksi yang dimunculkan dari bahan penelitian apabila sedimen dicampur dengan bahan pengikat steel slag. Hasil nilai pengujian performa fisik menunjukkan pada hari ke-60 nilai S1 (0,38 MPa), S2 (0,91 MPa), S3 (1,35 MPa), S4 (1,56 MPa), dan S5 (1,53 MPa). Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sampel dapat digunakan dalam pembangunan jalan persyaratan nilai daya tekan di atas 1 MPa dapat dipenuhi oleh sampel. Hasil TCLP, sedimen Pelabuhan Belawan dapat dikategorikan sebagai limbah berbahaya dengan kadar Copper (Cu) dan Cadmium (Cd) yang cukup tinggi. Dari hasil pengujian TCLP Sedimen Steel Slag, terdapat nilai penurunan pada Seng (Zn) (12,63%), Tembaga (Cu) (19,23%), dan Selenium (Se) (23,81%), Kadmium (Cd) (11,11%), Merkuri (Hg) (25%), dan Kromium (Cr) (12,37%). Sedangkan untuk tingkat kenaikan terjadi pada Timbal (Pb) (3,41%), Kobalt (Co) (16,67%), dan Arsenik (Ar) (45,10%).