Karakteristik Kuat Tekan Tanah Lempung pada Variasi Kadar Air Tanah Uji Kompaksi

Tanah lempung adalah agregat mikroskopik yang berbentuk struktur silika dan aluminium serta memiliki sifat lekatan diantara butir-butirnya (kohesif). Tanah lempung bersifat plastis, memiliki permeabilitas rendah, berukuran halus, dan sangat mudah terpengaruh oleh air. Kekuatan tanah dapat diperkirakan terlebih awal dengan mengetahui parameter berat kering tanah (γd). Berat kering tanah diperoleh dari hasil uji kepadatan dengan menghasilkan grafik parabolik terbuka kebawah dengan berat kering tanah sebagai sumbu y dan kadar air tanah pada sumbu x. Dari grafik uji kepadatan yang diperoleh diduga kekuatan tanah paling besar adalah pada saat kondisi kadar air optimum (wopt). Namun karena pada pengujian kompaksi terdapat nilai berat isi kering (γd) yang sama dengan variasi kadar air yang berbeda yakni dibawah kadar air optimum (<wopt) dan diatas kadar air optimum (>wopt), sehingga penulis tertarik melakukan pengujian kuat tekan tanah pada kedua sampel tanah dengan kondisi variasi kadar air. Adapun metode penelitian yakni metode penelitian eksperimen meneliti tiga tanah lempung yang berasal dari Kota Medan, Kota Pematangsiantar, dan Kota Sidikalang dengan jenis pengujian berat isi, kadar air, berat jenis, Atterberg limit, analisa saringan, pemadatan/kompaksi dan kuat tekan bebas tanah (UCS). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa analisis sampel yang berada dibawah kadar air optimum dan diatas kadar air optimum dengan berat isi kering yang sama, menghasilkan nilai kuat tekan yang relatif sama, maka dapat dilaksanakan kompaksi dan kuat tekan terhadap tanah yang terdapat di lapangan jikalau memiliki berat isi kering yang sama, mengingat kembali bahwasanya negara Indonesia memiliki dua musim yang secara langsung mempengaruhi kondisi kadar air tanah.