Kehidupan Anak Alur Di Desa Sei Sembilang Kabupaten Asahan

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan rutinitas yang dilakukan oleh Anak Alur di Desa Sei Sembilang Kabupaten Asahan, mengetahui sistem kerja Anak Alur di Desa Sei Sembilang Kabupaten Asahan, dan untuk menganalisis problematika yang dihadapi Anak Alur di Desa Sei Sembilang Kabupeten Asahan. Metode penelitian yaitu menggunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi (Participation Observation), wawancara mendalam kepada informan, dokumentasi, dan menggunakan catatan lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwasanya terdapat rutinitas Anak Alur di Desa Sei Sembilang Kabupaten Asahan pada saat bernelayan meliputi rutinitas pra bernelayan, saat bernelayan, dan pasca bernelayan. Anak Alur juga memiliki sistem kerja pada saat bernelayan disebut dengan betanjak di pantai dan bedoceng di sungai dalam hutan lalu bernelayan disekitaran rumah. Sistem kerja betanjak menggunakan dupi dan teknik bekerja terbagi menjadi dua yaitu teknik tanjak dan tumbak. Sedangkan bedoceng Anak Alur ikut dengan nelayan yang membawa sampan dengan ongkos sebesar Rp. 5.000 dan sistem berjalan kaki adapun teknik bekerja yaitu menggunakan teknik mengutip sedangkan Anak Alur yang bekerja disekitaran rumah menggunakan sistem kerja berkongsi. Terdapat problematika Anak Alur pada saat bernelayan seperti banyaknya hewan yang berbahaya, tenggelam, tersesat dihutan, permasalahan kesehatan, dan cuaca yang buruk. Untuk mengatasi problematika Anak Alur menggunakan pengetahuan lokal berupa amalan dan pantangan sebagai upaya keselamatan diri pada saat bernelayan.