Pemanfaatan Rumah Sakit Arendsburg menjadi Kamp Tahanan Jepang Tahun (1884-1945)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan .tentang pemanfaatan Rumah Sakit Arendsburg menjadi Kamp Tahanan Jepang , dimulai dari latar belakang dibangunnya Rumah Sakit Arendsburg yaitu karena kemunculan dan perkembangan wabah kolera Kolera di perkebunan Tabak Maatshappij Arendsburg dan merebaknya wabah-wabah lainnya serta upaya menanggulangi penyebaran penyakit. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan Pendekatan Deskriptif Kualitatif, Hasil Pennelitian ini menggambarkan perkembangan penyakit di Rumah Sakit Arendsburg pada masa kolonial. Salah satu penyebab tingginya angka wabah dan kematian di Sumatera Timur adalah kondisi kehidupan para pekerja perkebunan dengan lingkungannya. Banyak jumlah wabah epidemi tidak dapat dikenali yang muncul pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Wabah penyakit tropis yang sering muncul dan umum adalah penyebab utama penyebaran wabah. Adapun wabah epidemi, karena lingkungan yang kotor dan sanitasi yang buruk adalah kolera, disentri, tifus dan malaria. Serta penyebab lainnya adalah tempat tinggal para buruh yang kurang atau tidak layak.. Serta perubahan menjadi Kamp Tahanan Jepang yang berasal dari Pematang Siantar, Berastagi, dan Belawan dan berubah menjadi kamp pengasinga Perang yang nantinya diberangkatkan ke Pekan Baru serta bangunan tersebut kosong begitu saja beberapa tahunDan beralih fungsi menjadi Rumkit Tk II Soengai Sengkol (TBC).