Simangunsong, Indri Yollanda (2023) Kearifan Lokal Raja Bondar Dalam Sistem Pengairan Sawah di Desa Partoruan Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba. Undergraduate thesis, UNIMED.
3192422011_Cover.pdf
Download (253kB)
3192422011_Lembar_Pengesahan.pdf
Download (279kB)
3192422011_Abstrak.pdf
Download (328kB)
3192422011_Kata_Pengantar.pdf
Download (427kB)
3192422011_Daftar_Isi.pdf
Download (256kB)
3192422011_Daftar_Gambar.pdf
Download (228kB)
3192422011_Daftar_Tabel.pdf
Download (414kB)
3192422011_BAB_I.pdf
Download (547kB)
3192422011_BAB_V.pdf
Download (283kB)
3192422011_Daftar_Pustaka.pdf
Download (258kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang adanya Raja Bondar dalam sistem pengairan sawah, untuk mendeskripsikan bagaimana terpilihnya
petani menjadi seorang Raja Bondar, untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kearifan lokal Raja Bondar dalam sistem pengairan sawah di Desa Partoruan Lumban Lobu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Raja bondar
dilatarbelakangi oleh permasalahan kondisi sumber air yang dimanfaatkan terletak jauh dari areal persawahan, kondisi saluran air yang rentan mengalami kerusakan,
ukuran setiap lahan sawah yang berbeda, dan perubahan musim yang tidak menentu sehingga berdasarkan nilai luhur yang dianut oleh masyarakat, maka kekuasaan untuk mengatur dan mengawasi sistem pengairan diserahkan kepada salah seorang
petani yang disebut Raja bondar. Seorang petani dapat menjadi Raja bondar apabila petani tersebut memiliki sawah di salah satu areal persawahan, bertempat tinggal di Desa Partoruan Lumban lobu, serta dikenal sebagai petani yang rajin (padot). Adapun terdapat bentuk-bentuk kearifan lokal Raja bondar dalam sistem pengairan sawah yaitu gotong-royong pembersihan saluran air (Mamampe bondar), menentukan waktu membibit, pemberian air irigasi menggunakan potongan bambu (sibulu-bulu/ponot), pemeliharaan saluran air (Mangaligi bondar), manajemen konflik, dan mendapatkan imbalan berupa padi atau berupa sejumlah uang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Kearifan Lokal; Raja Bondar; Sistem Pengairan Sawah |
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture > SB112 Irrigation farming |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Siti Nur Fatimah |
Date Deposited: | 21 May 2024 02:52 |
Last Modified: | 21 May 2024 02:52 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/57231 |