PEMBUATAN BATAKO KOMPOSIT MEMANFAATKAN CANGKANG KERANG BULU (ANADARA ANTIQUATA) DENGAN GEOPOLIMER

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan CaO dari cangkang kerang bulu (Anadara Antiquata) terhadap geopolimer yang disintesis dari fly ash pada pembuatan batako komposit. CaO dari cangkang kerang bulu dicampurkan dengan geopolimer yang dibuat dari campuran fly ash dan alkali aktivator berupa NaOH dan NaSiO3 dan dicampurkan dengan pasir untuk menghasilkan produk berupa batako komposit. Dilakukan uji fisis (uji densitas, porositas dan daya serap air), uji mekanis (kuat tekan), uji morfologi (SEM) dan karakterisasi FTIR untuk untuk mengetahui pengaruh penambahan CaO. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai densitas, porositas dan daya serap air menurun seiring penambahan CaO. Nilai kuat tekan bertambah seiring penambahan CaO hingga 5% dan menurun setelah penambahan CaO 7,5% dengan nilai kuat tekan maksimal 460,20 kg/cm2. Uji SEM menunjukkan batako komposit dengan CaO 5% memiliki pori yang lebih kecil dan permukaan yang lebih halus dibanding dengan CaO 0%. Uji FTIR menunjukkan adanya pergeseran beberapa gugus fungsi pada bilangan gelombang 962,78 cm-1 menjadi 966,71cm-1. Jumlah optimal penambahan CaO terhadap batako komposit adalah sebesar 5% untuk kuat tekan dan 7,5% untuk porositas dan daya serap air. Semua batako yang dibuat memenuhi nilai minimun batako mutu 1 baik untuk uji fisis maupun uji mekanis sesuai dengan yang ditetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI).