PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PENGANGGURAN, DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN TERHADAP ANGKA KRIMINALITAS DI SUMATERA UTARA TAHUN 2018-2022

Penelitian ini memiliki maksud untuk mengidentifikasi dampak dari upah minimum provinsi, pengangguran, dan jumlah penduduk miskin terhadap angka kriminalitas di Sumatera Utara dari tahun 2018 hingga 2022. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa secara individu (dengan menggunakan uji t), variabel upah minimum provinsi tidak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kriminalitas adapun nilai koefisien variabel ini adalah 3,839767 dan nilai probabilitas adalah 0,0000. Sementara itu, variabel pengangguran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kriminalitas dengan nilai koefisien sebesar 3,025897 dan nilai probabilitas sebesar 0,0003. Namun, variabel jumlah penduduk miskin tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kriminalitas di Sumatera Utara pada periode 2018-2022, dengan nilai koefisien sebesar 2,501109 dan nilai probabilitas sebesar 0,0804. Secara bersamaan (dengan menggunakan uji F), penelitian memperoleh hasil bahwa variabel terikat, yaitu upah minimum provinsi, pengangguran, dan jumlah penduduk miskin secara signifikan mempengaruhi tingkat kriminalitas di Sumatera Utara pada periode 2018-2022. Hal ini ditunjukkan oleh R-Squared sebesar 0,628227 dengan probabilitas (F-Stat) sebesar 0,0000.