RM Sinurat, Amelia (2023) Tradisi Menanam Hau Jabi-Jabi Pada Kuburan Di Desa Sigompul Kecamatan Lintong Nihuta Humbang Hasundutan. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Medan.
3181122011_Cover.pdf
Download (43kB)
3181122011_Lembar_Pengesahan.pdf
Download (401kB)
3181122011_Abstrak.pdf
Download (173kB)
3181122011_Kata_Pengantar.pdf
Download (262kB)
3181122011_Daftar_Isi.pdf
Download (140kB)
3181122011_Daftar_Tabel.pdf
Download (109kB)
3181122011_Daftar_Gambar.pdf
Download (110kB)
3181122011_Daftar_Lampiran.pdf
Download (109kB)
3181122011_BAB_I.pdf
Download (369kB)
3181122011_BAB_V.pdf
Download (229kB)
3181122011_Daftar_Pustaka.pdf
Download (212kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi menanam Hau Jabi-Jabi pada kuburan, latar belakang pemilihan Hau Jabi-Jabi serta makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Penelitian ini dilakukan di desa Sigompul Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Tradisi Menanam Hau JabiJabi pada kuburan merupakan salah satu tradisi yang ada pada upacara kematian saur matua pada Etnik Batak Toba. Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab terpilihnya Hau Jabi-Jabi antara lain: Hau Jabi-Jabi lebih mudah untuk tumbuh dibandingkan pohon Beringin, Hau Jabi-Jabi tidak memiliki kesan yang menyeramkan dan Hau Jabi-Jabi memiliki manfaat setelah ditebang. Pohon yang terdapat dalam tradisi ini bermakna sebagai simbol untuk meminta doa. Marurat ma dihamu dosniroha, margota ma nadijama tanganmuna serta mamarpar mahamu. Artinya tertanamlah pada kalian kesatuan hati, apa yang kalian kerjakan selalu berhasil serta merantaulah sejauh mungkin. Jika pohon ini tumbuh dengan subur, daun yang lebat dan dahan-dahan yang banyak. Maknanya keturunan daripada orang yang ada pada kuburan tersebut sama seperti pohon itu sendiri artinya memiliki banyak keturunan. Sementara sebaliknya, apabila pohon tersebut hanya tumbuh lurus keatas tidak memiliki dahan atau ranting yang banyak begitu juga dengan daun yang tidak terlalu lebat. Maka makna yang ada adalah keturunan daripada orang yang ada pada kuburan tersebut tidak banyak, artinya sama seperti pohon tersebut. Apabila ada dahan yang patah atau jatuh dari atas maka makna yang disampaikan adalah akan ada keturunan yang akan meninggal. Jika ada dahan/ranting daripada pohon bersegekan artinya sedang ada keluarga yang bermasalah, atau mungkin keluarga yang sedang tidak baik satu dengan yg lainnya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Tradisi, Hau Jabi-Jabi, Simbol, Makna, Etnik Batak Toba. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Muhammad Fajar |
Date Deposited: | 06 May 2024 06:08 |
Last Modified: | 06 May 2024 06:08 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/56361 |