IDENTIFIKASI AUTOKORELASI SPASIAL MENGGUNAKAN GEARY’S RATIO DAN LOCAL INDICATOR OF SPATIAL AUTO-CORRELATION PADA JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA

Masalah pengangguran merupakan masalah sosial dan ekonomi yang penting di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara. Jumlah pengangguran yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Jumlah pengangguran di suatu wilayah diduga terkait dengan jumlah pengangguran di wilayah sekitarnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya faktor kedekatan atau ketetanggaan antar wilayah tersebut. Untuk mengidentifikasi terjadinya pengaruh hubungan spasial pada jumlah pengangguran, perlu dilakukan uji autokorelasi spasial. Metode untuk mengukur tingkat autokorelasi spasial yang dapat digunakan adalah Geary’s Ratio dan Indeks Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). Hasil yang diperoleh dengan Geary’s Ratio mengidentifikasi terjadinya autokorelasi spasial positif, yang berarti terdapat keterkaitan atau pengaruh hubungan spasial pada jumlah pengangguran tahun 2022 antar daerah di Provinsi Sumatera Utara, yang membentuk pola penyebaran yang mengelompok. Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) menunjukkan pola penyebaran jumlah pengangguran di Provinsi Sumatera Utara yaitu, daerah yang memiliki jumlah pengangguran yang tinggi di Provinsi Sumatera Utara adalah Deli Serdang, Medan, dan Serdang Berdagai yang terletak di kuadran High-High. Kabupaten Samosir, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias merupakan daerah yang terletak di kuadran Low-Low. Kabupaten Karo dan Kota Binjai merupakan daerah yang terletak di kuadran Low-High. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan daerah yang terletak kuadran High-Low. Model regresi yang diperoleh adalah model regresi linear berganda yaitu�=−23.530−3.638�1+1.143�2+0,08901�3+271,1�4+0,004162�5