Analisis Dampak Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sungai Batang Gadis Akibat Limbah Penambangan Emas Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan Muara Sipongi Kabupaten Mandailing Natal

Pertambangan emas tradisional yang terdapat di Desa Madinatussalam, menggunakan merkuri (Hg) sebagai pengikat emas. Merkuri (Hg) tersebut berbentuk cair dan di campur dengan batu-batuan. Pengolahannya menggunakan mesin yang dinamakan gelundung yang berukuran panjang 50-60 cm dan
diameter 30 cm dengan alat penggiling 4-5 batang besi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar merkuri pada air sungai Batang Gadis serta keluhan kesehatan pada masyarakat pengguna air di Desa Madinatussalam Kecamatan Muara Sipongi Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah populasi 79 orang dan pengambilan sampel diambil pada lima titik. Pelaksanaan kegiatan meliputi pengumpulan data responden dan survei keluhan kesehatan masyarakat, pengambilan sampel air sungai untuk pemeriksaan merkuri dianalisa di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Medan. Sampel tersebut diuji dengan metode APHA 3120B, 22 nd 3d.2012 dengan menggunakan alat ICP MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi merkuri yang diambil dari air sungai teridentifikasi tidak tercemar dibawah baku mutu sehingga air tersebut layak digunakan. Adanya keluhan kesehatan yang dialami masyarakat seperti gatal-gatal 34 orang dengan persentase 43%. Disarankan Kepada pemilik industri agar membuat Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dari proses pengolahan emas agar limbah hasil pengolahan emas yang mengandung merkuri (Hg) tidak terlepas ke lingkungan atau badan air sungai.